Labuan Bajo, KN – Sebagai salah satu dari lima destinasi super prioritas, Labuan bajo terkenal dengan keindahan alamnya seperti Taman Nasional Komodo, serta panorama laut yang menakjubkan.
Karena itu, untuk meningkatkan pariwisata di Labuan Bajo, perlu adanya program lingkungan yang mendukung seperti pengelolaan sampah.
Pada acara launching ini terdapat beberapa kegiatan yaitu Booth Edukasi Pengolahan Sampah, Bazaar Sembako Murah Bayar Pakai Sampah, dan Cek Kesehatan Bayar Pakai Sampah.
Sebanyak 300 orang ikut serta dalam acara ini dan dengan semangat membawa sampah anorganik dari rumah untuk di pilah olah sampah secara inovatif.
PTT Exploration and Production yang merupakan perusahaan minyak dan gas asal Thailand bekerjasama dengan PT. INGRAM (Inovasi Gerakan Masyarakat) meresmikan Program Pilah Olah Sampah Secara Inovatif (Positif Bajo).
Dengan semangat dan tekad mendukung program berkelanjutan, PTTEP Indonesia berperan aktif dengan tujuan menciptakan keseimbangan yang tepat antara aspek bisnis, sosial, dan lingkungan serta nilai-nilai bersama bagi para pemangku kepentingan.
Oleh karena itu, PTTEP Indonesia ikut berpartisipasi dalam mengelola sampah di Labuan Bajo, dan sebelumnya PTTEP Indonesia juga berhasil berkontribusi dalam program pengolahan sampah di Kabupaten Toba, Sumatra Utara.
“Kami senang dan bangga dapat mendukung Program Pilah Olah Sampah Secara Inovatif (Positif Project) di Labuan Bajo. Dan ini merupakan kontribusi kedua kami dalam mendukung program Destinasi Pariwisata Super Prioritas. Kami berharap masyarakat dapat berperan aktif dalam memilah sampah dan mendukung program ini agar berkelanjutan sehingga dapat mewujudkan pariwisata yang sehat dan bersih serta meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.” kata General Manager PTTEP Indonesia, Grinchai Hattagam.
Menurutnya, kegiatan ini bertujuan sebagai sarana informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pemilahan sampah dan sebagai momentum mengenalkan nilai “POSITIF” (Pilah Olah Sampah Secara Inovatif) kepada seluruh Masyarakat.
“Dukungan pengelolaan sampah secara terpadu ini meliputi edukasi dan kampanye untuk generasi muda di sekolah, pendampingan masyarakat untuk mengumpulkan dan memilah sampah sehingga bernilai ekonomi melalui pemilihan sampah,” ungkapnya.
Selain itu, dalam program ini diterapkan beberapa pola yakni penerapan pola 3R (Reduce, Reuse, Recycle), selain yang dilakukan oleh Pemerintah dan Dinas Lingkungan Hidup setempat, melainkan perlunya adanya keterlibatan masyarakat maupun peran swasta.
“Program ini juga berupaya meningkatkan kenyamanan dan kepuasan wisatawan dan penduduk lokal di Labuan Bajo secara keseluruhan,”pungkasnya.
Diketahui, kegiatan ini dihadiri oleh Asisten Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kementerian Koordinasi Maritim dan Investasi, Bapak Rofi Alhanif, Kepala Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktur Tata Kelola Destinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bupati Manggarai Barat, Kepala Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF), Ketua PKK Manggarai Barat, Kepala Dinas LH kabupaten Manggarai Barat dan tim terkait, Kepala Dinas Pariwisata Manggarai Barat dan tim terkait, General Manager PTTEP Indonesia Mr. Grinchai Hattagam, Kepala Desa dan Perangkat desa beserta tokoh masyarakat dan masyarakat setempat serta sekolah-sekolah setempat.**(Yhono Hande)