Tambolaka, KN – Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Emanuel Melkiades Laka Lena memperjuangkan kenaikan status Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumba Barat Daya (SBD) dan RSUD Manggarai Timur di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dulunya, RSUD SBD dan Manggarai Timur itu berstatus sebagai rumah sakit tipe D, dan kini berkat perjuangan Melki Laka Lena, dan atas restu Presiden terpilih Prabowo Subianto, dua RSUD itu naik status menjadi tipe C.
Perjuangan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melki Laka Lena bersama sejumlah anggota DPR RI Komisi IX lainnya ini, sesuai dengan program Asta Cita presiden terpilih Prabowo Subianto, yakni memperbaiki rumah sakit umum daerah seluruh Indonesia.
Selain itu, perjuangan Melki Laka Lena ini membuktikan bahwa visi NTT Sehat yang diusung oleh Paket MELKI-JOHNI sedang dikerjakan, meski ia dan Johni Asadoma belum terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur NTT.
“Sudah kami putuskan di Jakarta. Ada 2 rumah sakit di NTT ini yang kami bantu untuk peningkatan status yaitu ada di 2 daerah. 1 di Manggarai Timur, 1 di Sumba Barat Daya. Jadi kalau selama ini rakyat Sumba Barat Daya berobat di Sumba Barat sampai Sumba Timur, di periode Bapak Prabowo ini, setelah kami putuskan dengan teman-teman di Jakarta bersama Pak Prabowo, SBD RSUD-nya akan kita tingkatkan menjadi Kelas C,” kata Melki Laka Lena saat Deklarasi Paket MELKI-JOHNI dan Paket RAKYAT di Tambolaka, Sumba Barat Daya, Kamis (19/9/2024).
Ia menjelaskan, dengan kenaikan status RSUD SBD, maka akan terjadi peningkatan pelayanan kesehatan untuk masyarakat. Sehingga untuk mendapatkan layanan kesehatan, masyarakat tidak perlu jauh-jauh lagi pergi ke fasilitas kesehatan yang ada di daerah lain.
“Komisi IX bersama Presiden Jokowi sudah membangun sejumlah Puskesmas di seluruh daratan Sumba. Ini adalah kerja DPR RI bersama presiden Jokowi, yang akan dilanjutkan oleh Pak Prabowo,” terangnya.
Melki menambahkan, ia bersama Johni Asadoma menaruh perhatian penuh terhadap sektor kesehatan. Karena itu, dalam rangka mewujudkan NTT Sehat, maka ke depan, seluruh masyarakat NTT harus menjadi anggota BPJS aktif.
“Seluruh orang harus menjadi peserta BPJS aktif, tidak boleh ada yang tidak aktif. Syaratnya adalah, seluruh orang SBD harus punya KTP,” tegasnya.
Ia berharap ke depan, NTT akan dibangun dengan spirit kolaborasi Ayo Bangun NTT, sehingga gagasan besar NTT Sehat ini bisa terwujud.
PAD Meningkat, NTT Maju
Sementara itu, untuk mewujudkan visi NTT Maju di bidang ekonomi, yang selama ini digaungkan oleh Paket MELKI-JOHNI, pihaknya akan meningkatkan PAD atau Pendapatan Asli Daerah.
“Jadi kami mau bangun NTT yang maju di bidang ekonomi. Kita akan dorong agar PAD NTT dan Kabupaten/Kota harus makin lebuh baik lagi ke depan,” kata Melki Laka Lena.
Melki menjelaskan, PAD yang tinggi akan membuat pemerintah lebih mudah untuk membangun NTT di sejumlah sektor. Hal ini akan berdampak positif pada peningkatan pendapatan per kapita masyarakat yang juga ikut meningkat.
“PAD yang tinggi itu artinya bapak ibu di berbagai bidang kehidupan akan kita bantu agar memiliki pendapatan yang meningkat, baik itu petani, peternak, nelayan, ojek dan apa saja pekerjaan, kita buat agar ada peningkatan pendapatan,” tutur Melki Laka Lena.
“PAD punya korelasi dengan peningkatan rakyat yang juga harus meningkat. Itu tugas pertama kami membuat NTT maju di bidang ekonomi,” sambungnya.
Ia menegaskan, jika ia bersama Johni Asadoma terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur, maka ke depan NTT lebih mudah dibangun. Karena ia dan Johni Asadoma mendapat restu dari hampir semua petinggi partai politik di Jakarta.
“Saya dan Pak Johni Asadoma, SK-nya ditandatangani oleh Pak Prabowo Subianto presiden terpilih, Pak Airlangga dan Pak Bahlil Ketua Umum Golkar, Pak Agus Harimurti Yudhoyono Ketua Umum Partai Demokrat, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan sejumlah pimpinan partai politik lain. Semua tanda tangan yang diberikan itu artinya ada dukungan politik dari Jakarta kepada kami,” terangnya.
Jaga Harga Komoditas, Hilirisasi, Hingga Manfaatkan BLK
Paket MELKI-JOHNI juga menaruh perhatian serius pada kestabilan harga komoditas di setiap daerah di NTT.
“Kami bersama dengan berbagai pihak swasta memastikan bahwa harga-harga komoditas di SBD dan NTT membuat petani bisa tersenyum,” kata Melki Laka Lena saat Deklarasi di Kabupaten SBD.
Dari sisi tenaga kerja, MELKI-JOHNI siap memanfaatkan BLK yang ada di seluruh NTT untuk menciptakan tenaga kerja yang handal.
“PMI yang tidak punya dokumen yang sah. Kita ingin agar mereka pergi dengan kemampuan yang baik. Untuk itu, di jaman saya dan Pak Johni Asadoma, kami pastikan bahwa semua BLK yang ada di seluruh NTT, semua berjalan di tahun pertama dan kedua. Kami akan optimalkan agar BLK-BLK tersebut bisa dipakai untuk mempersiapkan anak-anak sumba, dan NTT untuk pergi ke luar negeri agar mereka punya kemampuan yang bagus,” terang Melki Laka Lena.
Terkait program hilirisasi, Melki Laka Lena menegaskan, ia bersama Johni Asadoma ingin agar NTT ke depan tidak boleh lagi menjual barang mentah ke luar daerah. Menurutnya, menteh, kopi dan hasil bumi lainnya harus diolah di NTT, dan dikirim ke luar dalam bentuk bahan jadi.
“Kita bisa gunakan skema UMKM agar industri kecil dan menengah bisa kita bikin. Apabila MELKI-JOHNI dipercaya di Provinsi maka hilirisasi sektor pertanian, kelautan dan perikanan akan kita buat,” tururnya.
“Buktinya di Sumba Yengah, saya minta mereka buat abon ikan. Abonnya punya harga bagus, ibu-ibu punya pendapatan lebih bagus, dan menjadi tambahan penghasilan bagi kita orang Sumba. Model yang sama akan kita buat di berbagai komoditas pertanian, kelautan dan perikanan di tanah Sumba ini,” pungkas Melki Laka Lena. (*)