Tim Target Menang 60 Persen di TTS, Melki Laka Lena Gaungkan Politik Riang Gembira

Acara Deklarasi Akbar MELKI-JOHNI di SoE, Kabupaten TTS. (Foto: Ama Beding)

Kupang, KN – Ketua Tim Pemenangan Paket MELKI-JOHNI Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) Ruba Banunaek yakin MELKI-JOHNI menang 60 persen di Kabupaten TTS.

“Kita targetkan menang 60 persen di Kabupaten TTS,” kata Ruba Banunaek di sela-sela acara Deklarasi Akbar MELKI-JOHNI di Lapangan Puspenmas, Kota So’E, Senin (16/9/2024).

Menurutnya, ribuan massa yang hadir di acara Deklarasi Akbar MELKI-JOHNI tidak dibayar. Mereka hadir karena antusiasme dan program kerja yang ditawarkan Paket MELKI-JOHNI. Sehingga ia yakin bahwa MELKI-JOHNI akan meraih kemenangan di TTS.

“Karena kerja keras mereka, karena kredibilitas dan integritas mereka, dan program-program mereka itu, kita yakin bahwa akan membawa kemenangan,” tegasnya.

“Massa yang hadir tidak dibayar. Kami panitia hanya menyiapkan konsumsi. Mereka hadir karena dukungan yang tulus untuk Pak Melki dan Pak Johni. Sehingga kami yakin pasti menang,” pungkasnya.

Senada, Ketua DPD II Partai Golkar Timor Tengah Selatan (TTS) Epy Tahun juga optimis MELKI-JOHNI akan menang di TTS. “Kita yakin MELKI-JOHNI menang di TTS,”, ungkap Epy Tahun.

BACA JUGA:  Perempuan Golkar NTT Hadirkan Pojok Baca dan Donasi Aneka Bantuan di RS St. Carolus Kupang

Sementara itu, Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Kristo Efy juga menyampaikan optimisme yang sama. Ia yakin MELKI-JOHNI menang 60 persen di Kabupaten TTU. “Untuk TTU kita yakin menang 60 persen,” tegasnya.

Calon Gubernur NTT Melki Laka Lena menghimbau pendukung dan simpatisan, juga relawan untuk berpolitik secara santun, riang gembira dan damai.

“Saya meminta semua pendukung dan relawan agar berkampanye secara santun, riang gembira dan damai,” kata Cagub Melki Laka Lena saat Deklarasi di Lapangan Puspenmas Kota SoE.

Di hadapan sekitar 10 ribu lebih massa, Melki Laka Lena juga kembali mengingatkan untuk tidak menggunakan isue suku, agama dan ras. “Jangan gunakan isu SARA. Sebab isu suku, agama dan politik masing-masing ada ruangnya. Kita hindari itu agar bisa berdemokrasi secara damai,” tandas Melki Laka Lena. (*)

IKUTI BERITA TERBARU KORANNTT.COM di GOOGLE NEWS