Ruteng, KN – Tim Persiapan Pengadaan Tanah bagi Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu Unit 5-6 (2×20 MW) kembali melakukan sosialisasi.
Sosialisasi tahap III ini dihadiri langsung oleh Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Manggarai Jahang Fansialdus, dan dilaksanakan di Aula Paroki Santo Arnoldus Janssen Ponggeok Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (20/6/2024).
Adapun peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut adalah warga pemilik lahan dari 6 Gendang diantaranya Gendang Lelak, Lungar, Mocok, Rebak dan Leda, dan Gendang Mesir.
Sekda Manggarai Jahang Fansialdus dalam sambutannya menyampaikan, saat ini Pemkab Manggarai telah membentuk tim dalam rangka pembangunan atau perluasan PLTP Ulumbu.
“Hari ini Pemerintah Daerah telah membentuk sebuah tim pengadaan tanah itu terdiri dari Bupati, Dandim, Kapolres, Kejari, Ketua Pengadilan Negeri Ruteng, dan Sekda selaku penanggung jawab dan seluruh tim yang ada,” kata Sekda Fansi.
Ia menjelaskan, dalam sosialisasi tahap III ini, hal-hal yang dibicarakan adalah bagaimana cara dan proses pengadaan tanah untuk pengembangan PLTP Ulumbu.
Menurutnya, hal tersebut penting untuk dibicarakan bersama, mengingat pengembangan PLTP Ulumbu juga membutuhkan partisipasi dan dukungan dari masyarakat setempat.
“Kegiatan sosialisasi ini memang harus wajib dilakukan jangan sampai di belakang mengatakan bahwa waktu itu kami tidak ada. Saya waktu itu tidak ada kemudian tidak diundang, oleh karena itu hari ini semua nama-nama yang hadir akan didata,” ungkapnya.
Kendati begitu, Sekda Fansi mengharapakan masyarakat bisa mendapatkan penjelasan dari pihak PLN bahwa pengembangan PLTP Ulumbu adalah bagian dari proyek strategis nasional (PSN).
“Ini PSN sehingga harus sukses untuk dilakukan. Bapak dan ibu hari ini saya mau mengatakan bahwa betapa pentingnya listrik dalam kehidupan kita. Karena itu bapak ibu yang hadir dalam sosialisasi untuk mendapatkan penjelasan dari pihak PLN sangat membanggakan kami terutama pemerintah kabupaten,” tandasnya.
Dia juga menekankan pentingnya informasi langsung dari pihak PLN dari pada mendengar informasi dari pihak luar yang mungkin banyak kekurangan.
“Ini perlu yah, karena beda sekali kalau kita mendengar sendiri dan langsung dari pihak PLN. Tentu penjelasan dari pihak PLN itu sangat memuaskan bagi kita semua,” tegasnya.
Sekda Fansi menambahkan, tidak ada kegiatan atau pembangunan yang menyusahkan maupun membuat rakyat sengsara.
“Pemerintah itu pasti selalu memberikan yang terbaik bagi rakyatnya, tidak membuat susah, itu tidak ada dan pasti untuk pembangunan kita sendiri,” tutupnya. (Yhono Hande)