Ketua PGRI NTT Desak Pemkab Sabu Raijua Segera Bayar Tunjangan Guru

Semuel Haning (Foto: Ama Beding)

Kupang, KN – Ketua PGRI NTT Dr. Semuel Haning SH., MH., CMe.CPArb angkat bicara terkait demonstrasi guru di Sabu Raijua beberapa waktu yang lalu.

Ia menyebut, persoalan hak-hak guru seperti tunjangan dan lain-lain terkadang menjadi masalah-masalah baru, yang diakibatkan oleh kelalaian para pejabat birokrasi di NTT.

Terkait aksi demonstrasi guru di Kabupaten Sabu Raijua, Semuel Haning menyebut hal itu adalah klimaks dari pada persoalan yang selama ini tidak terselesaikan.

“Ini menyangkut harkat, martabat dan kehidupan manusia. Orang punya hak. Apalagi mereka butuh untuk kehidupan ekonomi mereka,” ujar Ketua PGRI NTT Semuel Haning, Rabu (7/2/2024).

Menurutnya, aksi demonstrasi yang dilakukan oleh para guru merupakan akibat kelalaian para pejabat di Sabu Raijua, yang sangat berdampak pada proses belajar mengajar di sekolah.

“Karena itu, saya sangat mengharapkan pemerintah Kabupaten Sabu Raijua untuk sesegera mungkin membayar hak-hak guru, agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik. Juga ada harapan untuk mencopot Kadis Pendidikan. Itu juga harus dijawab oleh Pak Bupati. Apalagi hak mereka terzalimi atau disunat, itu pasti saya marah,” tegasnya.

BACA JUGA:  Terbanyak di NTT, SMKN 1 Wae Rii Kirim 15 Orang Jadi Peserta Program Vokasi di Jerman

Ketua PGRI NTT mengatakan, jika ada pemerintah daerah di NTT yang menzolimi hak-hak guru, maka dirinya akan berada paling depan untuk melawan.

“Itu mengenai kehidupan orang. Anak-anaknya mungkin mau sekolah, dan kebutuhan kehidupan keluarganya,” terangnya.

Haning mengharapkan, agar APH dalam hal ini Kepolisian dan Kejaksaan segera mengusut tuntas kasus tunjangan guru di Sabu Raijua, agar terang benderang siapa yang paling bertanggung jawab.

“Di Sikka, banyak pejabat diproses hukum karena masalah tunjangan guru. Saya berharap guru maju terus dan memperjuangkan hak-haknya,” ungkapnya.

Ketua PGRI NTT Dr. Semuel Haning SH., MH., CMe.CPArb berharap agar para pejabat birokrasi di NTT agar jangan lagi mengabaikan atau menzolimi hak-hak guru.

“Kita semua sukses ini dari guru. Tanpa guru kita tidak akan jadi apa-apa. Karena itu, jangan coba-coba menzolimi hak-hak guru. Saya akan berjuang bersama para guru di NTT,” tutup Semuel Haning. (*)