Pemkab Manggarai Bangun Tanggul untuk Lindungi Gereja Jengkalang

Bupati Manggarai pantau tanggul yang dibangun oleh Pemkab Manggarai. (Foto: Yhono Hande)

Ruteng, KN – Pemerintah Kabupaten Manggarai (Pemda) berhasil membangun tanggul penahan abrasi untuk melindungi salah satu situs bersejarah bagi umat Katolik di Manggarai.

Lokasi pembangunan tepat berada di Gereja Jengkalang, Desa Wangkung, Kecamatan Reok. Tanggul sepanjang 80 meter ini dibangun untuk melindungi gereja katolik pertama di Kabupaten Manggarai, NTT, itu.

Bernadus Andara (50), salah satu warga setempat mengaku sangat berterima kasih kepada Pemkab Manggarai.

“Kami sangat bersyukur kepada pemerintah, karena sudah mendengar harapan kami dengan membangun tanggul ini,” ungkapnya kepada media ini, Kamis (18/1/24).

Menurutnya, sebelum tanggul ini dibangun, air laut biasanya naik hingga menyentuh halaman gereja.

Bahkan jika air laut pasang, secara perlahan mengikis bibir pantai dan tembok gereja yang sudah puluhan tahun berdiri kokoh.

“Biasanya kalau pasang, air pasti masuk sampai halaman gereja. Yang buat kami prihatin, bibir pantai perlahan-lahan terkikis atau mengalami abrasi,” bebernya.

BACA JUGA:  Speedboat Bantuan di Reok Tidak Terawat, Dinas Pariwisata Sarankan Jika Rusak Perbaiki

Bernadus menjelaskan, pengaruh lain saat air laut naik adalah dinding bagian belakang gereja ini secara perlahan ikut terkikis oleh air laut karena tidak adanya tanggul pemecah ombak.

Namun dengan adanya tanggul pemecah ombak yang dibangun pada tahun 2023, situs bersejarah ini akan tetap terlindungi.

“Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Bupati Manggarai, karena saat kami pergi bertemu beliau di Ruteng, Pak Bupati langsung datang melihat kondisi di sini. Syukur kepada Tuhan, tanggulnya langsung dibangun,” ujarnya.

Diketahui, Gereja Jengkalang merupakan gereja katolik pertama di Manggarai. Dibangun pada 17 Mei 1912, gereja ini masih berdiri kokoh hingga saat ini. (*)