Kupang, KN – Buoyant Montessori School (BMS) Kupang, menggelar bazar atau market day, untuk menggali, memupuk, dan membangun skil kewirausahaan siswa-siswi atau peserta didik sejak usia dini.
Kegiatan yang mengusung tema “BMS Market Day” ini digelar selama dua hari sejak tanggal 6-7 Juni 2023 di lingkungan sekolah BMS Kupang, dengan menghadirkan 120 siswa tingkat TK dan SMP, serta para orang tua.
Direktur Sekolah Bouyant Montessori School, Aprinoet Selfani, mengatakan, lewat kegiatan BMS Market Day pihaknya ingin menunjukan kepada khayalak umum dan orang tua siswa, bahwa BMS Kupang lebih mengutamakan proses, ketimbang hasil.
“Jadi kegiatan ini anak-anak diajarkan untuk membuat segala sesuatu yang akan mereka temui di kehidupan mereka sehari hari,” ujar Aprinoet Selfani kepada wartawan, Selasa 6 Juni 2023.
Menurut Selfani, dengan adanya kegiatan BMS Market Day, orang tua siswa bisa melihat dan berpartisipasi langsung dalam proses, dimana anak-anak menjual hasil kerajinan yang dihasilkan.
“Ini adalah tujuan kita, sehingga kenapa Bouyant Montessori School Kupang sendiri lebih menekankan pada proses dari pada hasil,” jelasnya.
Dia mengakui, jika bazar yang digelar selama dua hari ini sangat luar biasa, memuaskan, dan membanggakan. Karena para siswa atau peserta didik betul-betul berpartisipasi dalam kegiatan itu.
“Di sini kita bisa lihat anak-anak membuat juice menggunakan bahan yang sudah disiapkan, membuat spageti dan kerajinan tangan lainnya,” ungkap Selfani.
Kegiatan bazar ini dijadikan agenda atau program rutin tahunan, dan menjadi salah satu cara yang tepat untuk mengembangkan potensi yang dimiliki para siswa.
Selain itu, melalui program bazar pihak sekolah bisa berkomunikasi secara langsung dengan orang tua siswa.
“Karena selama ini komunikasi hanya melalui group dan saat penerimaan rapor. Jadi kegiatan bazar ini adalah salah satu kesempatan untuk bisa bertemu orang tua siswa,” pungkasnya.
Ketua Panitia BMS Market Day Hilda Molina menjelaskan, lewat kegiatan tersebut, pihaknya mengajak para siswa untuk belajar tentang micro ekonomi, seperti membuat makanan dan menjualnya kepada pelanggan.
Selain itu para siswa mengkalkulasikan keuntungan dari hasil penjualan, belajar tentang marketing, menjual, dan menawarkan usaha kepada orang tua mereka.
“Jadi di stand itu mereka jual atau pajangkan hasil kerajinan tangan yang mereka hasilkan seperti makanan dan lainnya,” ungkapnya.
Dia mengajak para siswa agar ke depan harus memiliki ide yang kreatif, untuk menghasilkan dan menjual sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri.
Sementara itu, Tony Pitoby selaku perwakilan orang tua siswa mengatakan, bazar yang digelar BMS Kupang merupakan bagian dari pembelajaran hidup siswa, bahwa apapun yang dilakukan setelah menyelesaikan sekolah adalah mencari kehidupan.
“Jadi istilahnya itu, mereka sudah siap menjalani kehidupan, karena tidak ada hidup yang enak,” jelasnya kepada wartawan.
Menurutnya, ketika mereka masih kecil, apapun yang diminta anak pasti dipenuhi oleh orang tua. Mulai dari alat tulis, biaya sekolah dan keperluan lainnya.
“Sehingga bazar ini sangat bagus. Karena mereka dilatih usaha sesuatu yang menghasilkan, baik itu masak, sulam, dan kerajinan tangan lainnya,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, apapun yang dilakukan siswa saat ini akan menjadi bekal yang sangat berharga ketika masuk di dunia kerja nanti.
“Kegiatan ini bagus sekali, sehingga kita harap ke depan bisa dipertahankan,” harapnya.
Mewakili orang tua siswa, dia menyampaikan terima kasih kepada para guru, karena sudah mendukung dan mensuport potensi para siswa melalui bazar yang diselenggarakan.
“Jadi para siswa harus ikuti terus kegiatan seperti ini, supaya bisa menjadi pegangan mereka. Karena hidup ini harus kerja dan berjuang. Tidak ada mental yang enak,” tandasnya. (*)