“Tetapi melalui perjuangan para guru, pengurus komite pendiri sekolah yang selalu berusaha berkomunikasi dengan Korwas Dikmen Manggarai untuk pengusulan SK izin operasional sekolah ini,” jelasnya.
Menurutnya, Korwas Manggarai selalu memberikan arahan dan petunjuk, selama pihaknya menyiapkan sejumlah dokumen sebagai syarat permohonan izin operasional sekolah.
“Maka tanggal 18 November 2022, proposal permohonan izin SK operasional SMKN Restorasi Timung Wae Ri’i ditandatangani Kepala Dinas P dan K NTT di SMK Sadar Wisata Ruteng,” ungkapnya.
“Ini hasil usaha dan perjuangan kita semua, baik panitia pendiri, tokoh masyarakat, orang tua murid, orang tua yang menyerahkan tanah miliknya, maupun pemerintah setempat sesuai porsinya masing masing,” tambahnya.
Dia menjelaskan, SK operasional sekolah sudah dinantikan selama 1,5 tahun. Sehingga, mewakili civitas akademika SMK Negeri Restorasi Timung ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang turut berjuang.
“Dengan adanya SK izin operasional sekolah dan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN), maka secara hukum SMKN Restorasi Timung Wae Rî’i sudah sah,” terangnya.
Ia berharap SMKN Restorasi Timung Wae Ri’i mampu secara profesional memenuhi kebutuhan pendidikan anak di wilayah Manggarai pada umumnya, khususnya pendidikan tingkat menengah.
SMKN Restorasi Timung, kata dia, akan menyiapkan peserta didik dengan baik melalui proses KBM yang kualitas, sehingga kelak para siswa mampu bersaing di dunia kerja.
Selain itu, kerjasama para orang tua atau wali siswa dengan sekolah harus ditingkatkan dalam berpartisipasi secara aktif tentang hak dan kewajiban masing-masing.
“Sebagai sekolah baru yang belum memiliki sarana dan prasarana, kami harapkan agar orang tua wali siswa terus meningkatkan kerjasama, dan dijaga dengan baik,” ungkapnya.
Ia menambahkan, SMKN Restorasi Timung Wae Ri’I sejak tahun pelajaran 2021/2022 sudah menerima peserta didik baru untuk 3 Kompetensi Keahlian. Yakni Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, Agribisnis Ternak Unggas, dan Desain Permodelan Informasi Bangunan.
“Jumlah murid berdasarkan data dapodik sampai Januari 2023 berjumlah 85 orang, tenaga pendidik 19 orang, dan tenaga kependidikan 1 orang. Semua berstatus guru tidak tetap sekolah (Komite),” tandasnya.