Bisnis  

Aplikasi B Pung Petani Bank NTT Jadi Model Pengendalian Inflasi Secara Nasional

Bank Indonesia (BI) menyebut Aplikasi B Pung Petani bisa menjadi kunci tercapainya ketahanan pangan dan kestabilan harga di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho dan Plt Sekda Provinsi NTT Yohana Lisapaly melaunching Aplikasi B Pung Petani. (Foto: Tangkapan layar chanel Youtube Bank Indonesia)

Denpasar, KN – Aplikasi B Pung Petani yang digagas oleh Bank NTT saat ini dijadikan model digitalisasi data manajemen usaha tani, dan pengendalian inflasi secara nasional.

Bank Indonesia (BI) menyebut Aplikasi B Pung Petani bisa menjadi kunci tercapainya ketahanan pangan dan kestabilan harga di Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan bisa direplikasi oleh daerah lain.

“Aplikasi ini ditujukan untuk mengoptimalkan pemetaan produksi dan distribusi komoditas pertanian di daerah Nusa Tenggara Timur, dan selanjutnya dapat direplikasi daerah lainnya,” ujar Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti dalam acara “Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Bali Nusra”, Jumat 9 Desember 2022.

Pengembangan aplikasi ini merupakan wujud sinergi antara BI, BPD NTT, dan pemerintah daerah yang akan menghubungkan antara petani, pelaku usaha, dan para pemangku kepentingan dalam mendukung kesinambungan produksi pangan ke depan.

Sementara Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho usai launching aplikasi B Pung Petani dalam acara GNPIP Bali Nusra mengatakan, NTT kaya akan sumber daya alam dan komoditi unggulan.

BACA JUGA:  Bank NTT Terima Penghargaan Mitra Terbaik TVRI NTT

Namun rendahnya kapasitas produksi dan kualitas yang dihasilkan, serta perbedaan varietas yang dihasilkan dengan kebutuhan, menyebabkan permintaan pasar tidak dapat terpenuhi. Kondisi inilah yang menyebabkan kenaikan harga di NTT kerap terjadi.

“B Pung Petani yang digagas oleh Bank NTT, siap menjadi support system bagi pemerintah untuk mengatasi masalah inflasi,” kata Alex Riwu Kaho.

Menurutnya, aplikasi B Pung Petani juga dilengkapi dengan fitur-fitur potensi pertanian, potensi peternakan, rencana tanam, serta kebutuhan pupuk.

“Hadirnya B Pung Petani diharapkan mampu menjaga keseimbangan antara permintaan dan harga pangan, meningkatkan nilai tukar petani, meningkatkan PDRB serta menjaga kestabilan harga,” tegas Dirut Bank NTT.

Acara “Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Bali Nusra” dihadiri oleh Inspektur Jenderal Kemendagri Tomsi Tohir Balaw, Deputi 3 Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Badan Pangan Nasional Andriko Noto Susanto, Anggota Komisi XI DPR RI I Gusti Agung Rai Wirajaya, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti serta para Gubernur dan Bupati/Wali Kota se-Bali Nusra. (*)

error: Content is protected !!