Guru merupakan salah satu profesi yang mulia dan memiliki peran penting untuk pembangunan nasional, khususnya di bidang pendidikan. Guru mendidik dan membimbing anak untuk menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas dan berkarakter. Dengan peran yang sangat penting itu, guru juga memegang tanggung jawab dan tugas yang cukup banyak.
Oleh sebab itu, guru harus terus belajar dan mengembangkan kompetensi diri sebagai tenaga pendidik yang profesional. Dengan kompetensi yang mumpuni, guru bisa menjawab berbagai tantangan pendidikan dan berkontribusi membangun kualitas pendidikan Indonesia lebih baik. Apalagi di era digital, ada banyak tantangan yang harus dihadapi guru, mulai dari adaptasi dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dan cepat, menghadapi siswa milenial atau gen z dengan tepat, dan tantangan lainnya.
Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sangatlah penting karena pembelajaran tidak hanya memindahkan pengetahuan dari guru ke siswa tetapi juga menciptakan situasi yang dapat membawa siswa aktif belajar untuk mencapai perubahan tingkah laku.
Latar belakang masalah dilakukannya praktek pembelajaran ini adalah partisipasi peserta didik masih kurang dalam mencermati penjelasan yang diberikan guru saat pembelajaran berlangsung, kemudian minimnya interaksi antara sesama peserta didik berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari, peserta didik kurang percaya diri sehingga nampak ragu untuk bertanya ataupun berpendapat serta belum seluruh peserta didik mampu membuat kesimpulan materi yang sudah dipelajari.
Selain faktor dari dalam diri siswa kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran juga di pengaruhi oleh Guru yang belum sepenuhnya menggunakan model pembelajaran yang Inovatif dan Pembelajaran belum berpusat kepada murid.
Praktik ini sangat penting untuk dibagikan karena berdasarkan rencana pembelajaran pada Praktik Pengalaman lapangan (PPL) yang menerapkan Model Pembelajaran Discovery Learning diharapkan mampu membuat siswa menemukan hal baru terhadap suatu fenomena. model discovery learning menuntut siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan menemukan sendiri suatu konsep pembelajaran. Discovery learning juga bisa menjadi pilihan model yang sesuai dengan materi Greeting Cards. Model belajar ini menuntut guru lebih kreatif menciptakan situasi yang membuat peserta didik belajar aktif dan menemukan pengetahuan sendiri.
Dalam praktik pembelajaran ini, Saya sebagai guru (Peneliti) bertanggung jawab memperbaiki masalah rendahnya motivasi belajar peserta didik dengan solusi penggunaan model pembelajaran Discovery Learning dalam pembelajaran. Saya sebagai guru (Fasilitator) yang bertugas memotivasi dan membimbing peserta didik dalam proses pembelajaran, merancang dan menerapkan program pengajaran dan pembelajaran sesuai dengan solusi yang dipilih. Saya sebagai guru (evaluator) yang betugas mengumpulkan data atau informasi tentang keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran dan keberhasilan guru dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang direncanakan. Selain itu saya juga mempunyai tanggung jawab sosial untuk membagikan praktik baik ini kepada rekan sejawat agar bisa menjadi referensi dan inspirasi bagi pengelolalan pembelajaran di kelasnya.
Praktek Pembelajaran ini memiliki tantangan tersendiri dalam implementasinya, diantaranya:
1. Beberapa peserta didik belum aktif dalam memberikan respon atau tanggapan kepada teman-temannya yang sedang presentasi ketika praktik pembelajaran inovatif pada Cycle 1.
2. Hal-hal tak terduga pun turut menjadi tantangan dalam praktik pembelajaran ini, seperti kegiatan-kegiatan sekolah yang melibatkan peserta didik, sehingga sebagian peserta didik harus meninggalkan kegiatan pembelajaran di kelas.
Dalam melakukan kegiatan praktik ini banyak pihak yang terlibat diantaranya adalah Peserta didik sebagai sentral dalam proses pembelajaran sehingga peran mereka dalam pembelajaran sangat menentukan keberhasilan pembelajaran. Rekan sejawat, membantu menyiapkan alat dan media, merekam pembelajaran, berperan sebagai observer dan memberikan masukan/ide untuk keberhasilan pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Kepala sekolah, pemberian izin penggunaan sarana dan prasarana saat pembelajaran, Dosen pembimbing dan Guru pamong selaku pembimbing dalam praktik pembelajaran dan juga sebagai salah satu sumber informasi penulis sekaligus rekan diskusi.
Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan adalah sebagai berikut:
1. Berkaitan dengan model pembelajaran:
Dalam meningkatkan keaktifan siswa dalam praktek pembelajaran ini peneliti menggunakan model Discovery Learning.
Menurut Fathurrohman (2015:26) “Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber belajar yang terjadi pada lingkungan belajar” Guru berperan sebagai fasilitator mempersiapkan semua perangkat, media pembelajaran, dan sumber-sumber belajar yang dapat mendorong peserta didik untuk melakukan aktivitas belajar”. Sejalan dengan pendapat tersebut, maka interaksi yang baik dapat dilihat dari suatu keadaan dimana guru dapat membuat siswa berperan aktif dalam pembelajaran sesuai dengan kurikulum dan model pembelajaran yang digunakan.
2. Berkaitan dengan media ajar.
Media ajar yang digunakan adalah media ajar yang berbasis TPACK, hal ini dimaksudkan untuk memudahkan guru dalam proses penyampaian ilmu pengetahuan dan juga dimaksudkan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Penulis menggunakan gambar- gambar pembelajaran yang menarik dan disajikan melalui proyektor dan menggunakan aplikasi ‘Canva” untuk membuat greeting cards.
3. Berkaitan dengan penilaian.
Untuk memotivasi siswa dalam belajar, penulis melakukan penilaian secara keseluruhan yang meliputi penilaian sikap, penilaian pengetahuan dan penilaian keterampilan.
4. Berkaitan dengan kondisi ruangan
Penulis mengatur ruangan dengan baik seperti mengkondisikan kebersihan kelas, kerapihan dan keindahan kelas sehingga dengan kelas yang nyaman dapat menumbuhkan motivasi belajar yang baik.
Dalam praktik pembelajaran ini Strategi yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan model pembelajaran Discovery Learning.
Menurut Durajad (2008) Model Discovery learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri.
Dari teori di atas peneliti menyimpulkan bahwa discovery learning merupakan proses pembelajaran yang tidak diberikan keseluruhan melainkan melibatkan siswa untuk mengorganisasi, mengembangkan pengetahuan dan keterampilan untuk pemecahan masalah. Sehingga dengan penerapan model discovery learning dapat meningkatkan kemampuan penemuan individu selain itu agar kondisi belajar yang awalnya pasif menjadi lebih aktif dan kreatif. Sehingga guru dapat mengubah pembelajaran yang awalnya teacher oriented menjadi student oriented.
2. Penggunaan LKPD yang dikerjakan secara berkelompok, hal ini dimaksudkan untuk memudahkam siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh peneliti.
3. Menggunakan media ajar PPT dan aplikasi Canva agar siswa lebih tertarik dalam melakukan proses pembelajaran dan sesuai dengan metode pembelajaran yang berbasis TPACK.
Dampak setelah dilaksanakan praktik pembelajaran Materi Greeting Cards dengan menggunakan model Discovery Learning yang berbasis TPACK pada hari Jumat, 14 Oktober 2022 adalah sebagai berikut: Siswa mulai tampak bersemangat mengikuti pembelajaran karena guru tidak hanya berceramah, tetapi pembelajaran berpusat kepada siswa sehigga siswa lebih ikut terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu, motivasi siswa meningkat dibandingkan dengan sebelumnya ketika peniliti masih menggunakan metode ceramah. Pada saat peneliti menampilkan contoh Greeting Cards melalui Power Point siswa terlihat antusias untuk mendengarkan dan menyimak, dan pada saat mengerjakan LKPD pun siswa terlihat semangat untuk berdiskusi dengan kelompoknya.
Hasil yang didapatkan dari praktik pembelajaran speaking dengan model Discovery Learning yang berbasis TPACK ini hasilnya cukup efektif untuk meningkatkan keaktifan siswa., Peserta didik dapat dengan mudah memahami materi yang disampaikan melalui media PPT pembelajaran yang ditampilkan dengan menarik.
Respon peseta didik terkait dengan strategi yang dilakukan diakhir pembelajaran saat melakukan refleksi yaitu peserta didik mengatakan pembelajaran lebih menyenangkan. Namun jika dibandingkan dengan pembelajaran sebelum pelaksanaan PPI mereka lebih menyukai pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran inovatif
Faktor keberhasilan dan ketidakberhasilan strategi yang dilakukan peneliti diantaranya, Faktor pertama ; guru sebagai fasilitator dimulai dari perencanaan desain pembelajaran sesuai arahan dan bimbingan dari dosen pembimbing dan guru pamong pada langkah pembuatan rencana Aksi, penerapan model pembelajaran inovatif dengan terlaksananya sintaks/langkah-langkah model pembelajaran dengan baik, penggunaan media pembelajaran inovatif. Faktor kedua; Peserta didik dengan kemauan dan kerjasamanya untuk terlibat aktif dalam pembelajaran.
Pembelajaran dari keseluruhan proses diantaranya guru memiliki peran penting dalam meningkatkan dan mengasah kemampuan, bakat dan minat peserta didik melalui proses pembelajaran. Langkah-langkah Discovery Learning mampu membuat peserta didik belajar secara aktif serta membuat peserta didik memiliki sifat yang optimis, komitmen dan berinisiatif tinggi. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan peserta didik dalam dalam menyelesaikan masalah dan mempresentasikan hasil kerja kelompoknya serta dapat menguasai materi yang akan dipresentasikan dengan baik. Guru yang belum menerapkan model Discovery Learning dapat menerapkannya dalam pembelajaran dengan variasi pembelajaran yang menarik sehingga memudahkan peserta didik dalam memahami sebuah materi sehingga tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Sebagai pendidik terus berupaya mengembangkan diri tanpa henti untuk menyajikan pembelajaran yang menarik, inovatif dan bermakna bagi peserta didik. (*)