Kupang, KN – Angka balita penderita Stunting di Kota Kupang masih realtif tinggi yakni 21,5 %. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kota Kupang, Fahrensy Priestley Funay,SE.,M.Si saat membuka Pertemuan Advokasi Program Suplementasi Vitamin A dan Workshop Pencatatan dan Pelaporan Program Suplementasi VITAMIN A. Pertemuan berlangsung di Hotel Kristal Kupang, Senin (10/10).
Kegiatan ini diselenggarakan untuk mendukung Kementerian Kesehatan dalam upaya peningkatan kualitas data Suplementasi Vitamin A dan juga untuk mengadvokasi dan membangun komitmen bersama tentang pentingnya suplementasi Vitamin A bagi kesehatan anak Kota Kupang, yang melibatkan sektor-sektor pemerintah yang berhubungan dengan program gizi, khususnya suplementasi Vitamin A.
Hadir mendampingi Sekda, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Kupang, Djidja Kadiwanu, SE., MM, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati, M.Si., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang,1 Drs. Dumuliahi Djami., M.Si., Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kota Kupang, drg. Fransisca Johana H. Ikasasi, Kepala Dinas1 Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Ir. Clementina R. N. Soengkono, para kepala puskesmas dan camat se-kota kupang, Direktur Reconstra Utama Integra, dr. Iwan Ariawan dan perwakilan Nutrition International (NI), selaku Program officer child survival and adolescent Nutrition, Lanny Yusnita.
Dalam sambutannya Sekda menyampaikan Pemerintah Kota Kupang menyambut baik pelaksanaan pertemuan advokasi suplementasi VITAMIN A, karena melalui pertemuan advokasi dan workshop yang diselenggarakan akan menghasilkan data yang akurat dan valid tentang bayi dan balita di Kota Kupang, yang berkaitan dengan status gizi maupun tantangan, solusi serta rencana tindak lanjut dari pemangku kepentingan dalam program suplementasi Vitamin A.
Menurutnya kegiatan ini juga akan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran para pemangku kepentingan terkait pentingnya program suplementasi Vitamin A bagi kesehatan anak termasuk pemantauan status gizi serta kualitas data, manajemen pencatatan dan pelaporan program suplementasi Vitamin A serta dalam Penggunaan Aplikasi Gizi.
Pada kesempatan yang sama pula, Sekda mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Kupang sementara melaksanakan sejumlah aksi dalam mendukung turunnya prevalensi stunting serta pemberian Vitamin pada bayi dan balita. “Ini merupakan bentuk intervensi spesifik yang kita lakukan dalam upaya penurunan prevalensi stunting,” jelasnya.
Saat ini angka stunting di Kota Kupang masih realtif tinggi yakni 21,5 %, sementara target yang ingin Pemkot Kupang capai tahun 2023 adalah 10 % sebagaimana kesepakatan pada raker Gubernur bersama Bupati dan Walikota Se- Nusa Tenggara Timur di Labuan Bajo beberapa waktu lalu. Menurutnya ini merupakan tantangan tersendiri yang harus diselesaikan melalui kerja-kerja kolaborasi, kerja cerdas semua stakeholder untuk mencapai target yang sudah ditetapkan.
Kepala Bidang Sosial Budaya pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Kupang, Imelda Fonyke Nange,ST.,MT, selaku panitia dalam laporannya menjelaskan bahwa, berdasarkan panduan manajemen suplementasi Vitamin A, maka waktu pemberian kapsul Vitamin A pada bayi 6-11 bulan dan balita 12-59 bulan, dilaksanakan serentak setiap bulan Februari dan Agustus di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas dan posyandu secara gratis. Namun ditemukan bahwa cakupan pemberian kapsul Vitamin A pada balita (6-59 bulan) di Indonesia tahun 2020 baru mencapai 86,3%, berdasarkan pada sumber data Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI pada tahun 2021.
Saat ini Kementerian Kesehatan sedang dalam penerapan sistem pencatatan dan pelaporan yang terkomputerisasi (E-Ppgbm/Sigizi) untuk Program Gizi Nasional. Sistem E-Ppgbm dikembangkan untuk menangkap berbagai indikator gizi, termasuk cakupan Suplementasi Vitamin A dari semua anak balita berdasarkan nama dan alamat (by name, by address). Untuk mendukung Kemenkes dalam upaya peningkatan kualitas data suplementasi Vitamin A maka pada tahun 2020/21, nutrition international (ni) bersama Reconstra Utama Integra mendanai kegiatan data quality audit (dqa). Kegiatan ini bertujuan menilai Fungsionalitas Sistem Pemantauan dan evaluasi serta mekanisme pelaporan data program suplementasi Vitamin A di berbagai tingkat yaitu pada tingkat Posyandu, tingkat Puskesmas, Kabupaten, Provinsi dan Tingkat Pusat pada enam Kabupaten Kota di tiga Provinsi yaitu Provinsi Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat Dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Lanjut Imelda, Data Quality Audit (DQA) yang didanai oleh Nutrition International (Ni) bersama Reconstra Utama Integra memberikan temuan dan rekomendasi yang memperlihatkan bahwa di tingkat Kota, Puskesmas dan Posyandu terdapat sistem informasi kesehatan yang terfragmentasi dan terdiri dari banyak bagian sangat rumit dan membingungkan dalam pelaporan indikator gizi sehingga penggunaan E-Ppgbm/Sigizi perlu untuk diperluas hingga pada tingkat posyandu.
Oleh karena itu, menindaklanjuti temuan dan rekomendasi Data Quality Audit (DQA) yang telah dilakukan, Nutrition International (Ni) dan Reconstra Utama Integra, maka bersama Pemerintah Kota Kupang melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Kupang menyelenggarakan pertemuan advokasi lintas sektor dan Workshop Pencatatan Dan Pelaporan Program Suplementasi VITAMIN A untuk Pemegang Program di Kota Kupang Yaitu Dinas Kesehatan, Puskesmas, Bidan dan Kader Posyandu. (PKP_rdp)