Bisnis  

Dirut Bank NTT Bicara Pengembangan Potensi Anak Muda di Forum Digitalintasarta

Anak muda NTT selalu dilibatkan dalam pengembangan teknologi digital Bank NTT.

Dirut Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho menjadi pembicara dalam forum launching program CSR Digitalintasarta. (Foto: Ama Beding)

Kupang, KN – Perkembangan dunia teknologi digital semakin digandrungi oleh banyak orang, tidak terkecuali anak muda atau generasi milenial di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Berbekal kemampuan yang dimiliki, mereka mampu berkreasi dan menghasilkan banyak produk digital, yang berguna bagi nusa dan bangsa.

Direktur Utama (Dirut) Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho mengatakan, Bank NTT saat ini turut diperhitungkan di kancah nasional.

Bank kebanggaan masyarakat NTT itu berhasil masuk ke papan atas, dan menjadi Bank Pembangunan Daerah (BPD) terbaik dalam hal penerapan teknologi digital.

“Dan (prestasi) itu ditopang oleh SDM anak-anak NTT yang menguasai teknologi, baik programer untuk menciptakan berbagai aplikasi maupun infrastrukturnya,” kata Dirut Bank NTT Alex Riwu Kaho dalam forum launching program CSR Digitalintasarta, di Hotel Aston Kupang, Jumat 19 Agustus 2022.

Ia menjelaskan, selain berprestasi di tingkat nasional, Bank NTT juga berhasil menjadi mitra pemerintah daerah dalam hal pengelolaan keuangan daerah melalui aplikasi digital.

Salah satu capaian yang berhasil ditorehkan oleh Bank NTT pada momentum HUT ke-77 RI, adalah Bank NTT bekerja sama dengan BPKP guna melaunching aplikasi, untuk membantu pemerintah Kabupaten Belu dalam hal tata kelola keuangan.

Pada kesempatan tersebut, Dirut Bank NTT menyambut baik program CSR (Corporate Social Responsibility) Digitalintasarta yang diselenggarakan oleh Lintasarta dan Orbit.

Menurut Dirut Bank NTT, harus ada kolaborasi dengan pemerintah dan penyelenggara pendidikan, ekonomi, dan semua stakeholder dalam proses pemberian CSR.

“Sehingga dalam desain CSR yang disiapkan oleh berbagai korporasi mampu mengakselerasi berbagai potensi-potensi yang dimiliki oleh generasi muda NTT,” jelas Alex Riwu Kaho.

Ia menegaskan, idealnya CSR harus mampu melahirkan evolusi budaya kemandirian, bagi generasi muda NTT yang saat ini ada di dunia pendidikan, baik di tingkat menengah, atas, maupun perguruan tinggi.

BACA JUGA:  Pemegang Saham Akui Peran Besar Bank NTT di Balik Kesuksesan UMKM

“Agar mindset menjadi entrepreneurship memberikan daya saing dan daya tahan, bahkan daya tumbuh dan bisa menjadi mandiri pada sisi profesinya,” ungkapnya.

Dirut Bank NTT Alex Riwu Kaho menambahkan, dalam tiga tahun terakhir baik melalui open recruitment, maupun special hire, Bank NTT terus menjaring anak-anak muda yang memiliki potensi dalam bidang teknologi digital.

“Kita memberdayakan dan mengembangkan anak-anak NTT yang punya suatu prestasi dan potensi yang bisa dikembangkan,” tandas Alex Riwu Kaho.

Sementara itu, Presiden Direktur Lintasarta, Arya Damar, memaparkan bahwa keterampilan digital menjadi salah satu keterampilan kunci yang bernilai tinggi di masa kini dan masa mendatang.

“Tenaga kerja dengan wawasan teknologi dan keterampilan masa depan yang minim tentunya akan sulit untuk mengikuti kebutuhan zaman. Melihat adanya potensi NTT untuk berkembang di sektor digital, kami luncurkan program CSR DIGITALINTASARTA sebagai jawabannya; untuk memperkuat sumber daya manusia di NTT dalam menjadi roda penggerak transformasi digital di wilayahnya,” paparnya.

Program CSR DIGITALINTASARTA ditujukan bagi 344 siswa dan guru sekolah menengah kejuruan. Hal tersebut sejalan dengan 34 tahun Lintasarta hadir untuk mendigitalisasi negeri.

Tersertifikasi resmi dari Intel Corporation dan Microsoft Corporation, program ini berisi pelatihan bagi para pelajar tingkat atas yang bertujuan menumbuhkan keahlian khusus sebagai bekal memasuki dunia pekerjaan.

Keterampilan yang ditanamkan diharapkan dapat memberi peluang lebih besar bagi para peserta program untuk mendapatkan pekerjaan dan membangun karier, terutama di bidang teknologi dan informatika. (*)