Kupang, KN – Masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam waktu dekat akan diadakan even Pesparani atau Pesta Paduan Suara Gerejani Katolik tingkat Provinsi dan Nasional di Kota Kupang.
Pesparani tingkat Provinsi akan melibatkan peserta dari 22 Kabupaten/Kota di Provinsi NTT. Rencananya Pesparani tingkat Provinsi digelar pada tanggal 4-7 September 2022, dan dibuka oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.
Selanjutnya Pesparani tingkat nasional dijadwalkan akan dilaksanakan pada tanggal 28-30 Oktober 2022. Kegiatan ini rencananya akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo dan ditutup oleh Wakil Presiden K. H. Ma’aruf Amin.
Ketua Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN), Adrianus Meliana, mengatakan, untuk menyukseskan ajang Pesparani di NTT, pihaknya terus berusaha menghadirkan semua provinsi yang ada di Indonesia.
“Kami terus dorong semua provinsi bisa hadir, agar mencerminkan atau menghadirkan Indonesia mini di NTT, dari sisi para kontingen dari 34 provinsi itu,” ujar Adrianus kepada wartawan, Rabu 27 Juli 2022.
Dia menjelaskan, Pesparani Nasional akan dilaksanakan menggunakan dua metode, yakni offline dan online, dan panitia telah menyediakan sejumlah mata lomba yang akan dilombakan.
“Ada 13 mata lomba yang akan dilombakan. Lima diantaranya mata lomba paduan suara yang dilakukan dengan model recording. Sementara untuk paduan suara campuran, mazmur dan mata lomba lain dilakukan secara ofline di Kupang,” jelasnya.
Adrianus menjelaskan, anggaran yang akan digunakan dalam ajang Pesparani Nasional bersumber dari APBN, APBD dan sumber bantuan lainnya.
“Untuk anggaran, bisa bersumber dari APBN, APBD dan sumber lainnya. Dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini kira-kira Rp12,5 Miliar,” ungkapnya.
Ketua LP3KD, Frans Salem menjelaskan, Pesparani tingkat provinsi adalah ajang pemanasan kontingen NTT, sebelum masuk ke Pesparani nasional, yang akan digelar bulan Oktober nanti.
“Ini kita mencari calon yang mewakili Provinsi NTT ke tingkat nasional. Karena juaranya yang akan diikutsertakan ke tingkat nasional,” terang Frans Salem.
Ajang Pesparani tingkat Provinsi NTT juga dijadikan momen melakukan uji coba venue-venue perlombaan. Karena mata lomba tersebut akan dipakai atau dilombakan pada tingkat nasional nanti.
“Jadi kalau masih ada kekurangan, kita masih punya waktu untuk menyempurnakan. Agar pada tingkat nasional nanti kita sudah lebih mantap lagi,” ujar mantan Sekda NTT ini.
Selama kegiatan Pesparani, kata Frans Salem, pihaknya akan menyediakan fasilitas bagi para kontingen, mulai dari penginapan, konsumsi, termasuk transportasi lokal dari hotel ke lokasi kegiatan.
“Selama kegiatan di Kota Kupang, semuanya ditanggung oleh panitia. Tentu termasuk penginapan, makan minum dan transportasi. Itu artinya NTT siap selenggarakan even Pesparani,” tandasnya.
Ketua Pesparani NTT, Sinun Petrus Manuk, pada kesempatan yang sama menjelaskan, dengan mengusung tagline “Dari NTT Untuk Nusantara”, pihaknya cukup siap untuk menggelar Pesparani tingkat provinsi maupun nasional.
“Kalau mau tanya Pesparani, kami sudah cukup siap untuk menggelar even ini, baik tingkat provinsi maupun nasional. Dan Pesparani provinsi kali ini lengkap diikuti 22 Kabupaten/Kota di NTT,” jelas Piter Manuk.
Ia menjelaskan, pihaknya memiliki tekad besar, bahwa Pesparani tingkat provinsi menjadi sebuah gladi, untuk menuju Pesparani tingkat nasional bulan September mendatang.
“Sehingga segala kekurangan, baik secara fisik maupun mekanisme lomba akan disempurnakan sebelum mengikuti lomba tingkat nasional. Karena Pesparani nasional yang sukses akan mendatangkan nama baik dan kehormatan NTT,” katanya. (*)