Betun, KN – Bupati Malaka, Dr Simon Nahak, SH.,MH menghadiri acara adat di Sonaf Ma’an, Kecamatan Laenmanen, Kabupaten Malaka, Sabtu 11 Desember 2021.
Orang nomor satu di Kabupaten Malaka itu datang bersama rombongan, dan disambut dengan tarian adat likurai. Masyarakat di Sonaf Ma’an tampak antusias menyambut Bupati bersama rombongan.
Dalam kesempatan itu, Bupati Simon menyampaikan sambutan tentang pentingnya hidup bersosial dan bermasyarakat di Indonesia, yang tak lepas dari adat istiadat yang menjadi pedoman atau pegangan hidup.
Menurut mantan dosen hukum Universitas Warmadewa Bali itu, Kabupaten Malaka sangat kental dengan adat istiadat, karena adat istiadat mampu mencerminkan jiwa dan kepribadian suatu masyarakat.
“Saya datang karena adat istiadat. Jadi saya sebagai Bupati harus memberi contoh tanpa saya membeda-bedakan ini dan itu atau saat Pilkada pilih saya atau tidak. Karena saya sekarang sudah jadi Bupati untuk semua orang,” kata Simon Nahak di hadapan warga Ma’an.
Ia menyebut, saat Pilkada 2020 lalu, masyarakat Ma’an, Desa Uabau, Kecamatan Laenmanen, Kabupaten Malaka itu tidak memilihnya bersama Wakil Bupati Kim Taolin.
Namun perbedaan pilihan dalam politik adalah hal yang wajar. Sehingga Bupati Simon mengajak masyarakat Ma’an untuk menghilangkan setiap perbedaan dan tetap bersatu.
“Tapi saya harus hargai perbedaan dalam pilihan politik. Saya katakan, untuk yang memilih saya sebagai Bupati Malaka dan adik Kim Taolin sebagai Wakil Bupati itu tidak salah. Dan yang belum memilih, saya tunggu Pilkada 2024 jatuhkan pilihan itu untuk saya,” jelas Bupati Simon Nahak disambut dengan tepuk tangan meriah oleh warga Ma’an.
Dijelaskan Bupati Simon, bukan hanya di Ma’an, tapi warga di Bani-bani pun tidak memilihnya bersama Wakil Bupati Kim Taolin. Meski demikian, dia tetap membangun Puskesmas di Bani-bani untuk melayani masyarakat dalam bidang kesehatan.
“Buktinya orang Bani-bani kemarin tidak pilih saya, tapi saya cari Pah Wande Taolin yang berpasang dengan Stefanus Bria Seran (SBS) kala itu di Pilkada 2020. Saya bangun Puskesmas di Bani-bani. Kami orang politik, jadi dimana-mana harus omong politik,” ujar Bupati Simon.
Dalam kesempatan itu, Bupati Malaka juga menyampaikan bahwa program SAKTI andalan SN-KT bertujuan untuk menyiapkan swasembada pangan, dan 2022 pemerintah akan fokus ke beras Nona Malaka.
“Sementara masih proses peralihan saya fokus membangun Ibukota Kabupaten Malaka yakni Betun. Saat ini, warga Ma’an kalau ke Betun harus waspada karena sudah terpasang trafic light atau lampu jalan. Kita harus bikin yang berbeda dan suatu Kabupaten supaya terlihat berbeda, harus ada profil ibukotanya,” jelasnya.
Bupati Simon Nahak juga secara tegas menyampaikan kepada warga Ma’an dan OPD yang hadir dalam tenda itu, bahwa siapapun yang berani mencuri uang rakyat akan diproses hukum tanpa ada permohonan maaf.
“Jangan bilang kita berteman atau bersahabat dan keluarga, jadi mencuri uang rakyat saya diamkan. Itu bukan tipikal Simon Nahak,” tandasnya. (*)