BRIN Bangun Alat Deteksi Tsunami Berbasis Kabel Optik Bawah Laut di Labuan Bajo

Ilustrasi

Labuan Bajo, KN – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah membangun alat deteksi tsunami berbasis kabel optik bawah laut (Indonesian cable-based tsunameter/InaCBT) di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

“Pembangunan InaCBT ini akan membantu masyarakat dan pemerintah daerah untuk mengurangi risiko bencana yang bisa ditimbulkan dari tsunami akibat gempa bumi,” kata Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Manggarai Barat, Fransiskus Sales Sodo di Labuan Bajo, Jumat 3 Desember 2021.

Bupati Edi Endi menjelaskan bahwa, telah terjadi perubahan paradigma penanggulangan bencana dari responsif menjadi preventif dan lebih menekankan aspek manajemen risiko bencana.

Oleh karena itu, teknologi yang dikembangkan BRIN sebagai sistem peringatan dini dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat yang berada di daerah rawan tsunami sehingga risiko bencana bisa dikurangi.

“Di samping upaya mitigasi dan kesiapsiagaan bencana, sistem peringatan dini merupakan prioritas keenam dalam penilaian Indeks Ketahanan Daerah (IKD) yang selanjutnya berpengaruh pada menurunnya Indeks Risiko Bencana Manggarai Barat,” ujar Bupati Edi Endi dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Mabar.

BACA JUGA:  Sedih! Akses Jalan Buruk, Ibu Hamil di Manggarai Barat Ditandu Sejauh 3 Km

Bupati Edi Endi pun mengajak semua pihak untuk menyambut positif karena sistem itu akan menjadi pedoman bagi masyarakat yang berada di daerah rawan tsunami untuk mengambil tindakan efektif dan efisien dalam rangka penyelamatan diri terhadap ancaman tsunami.

Selain itu sistem tersebut sangat penting bagi keamanan dan keselamatan masyarakat dan para wisatawan yang berkunjung ke destinasi pariwisata super prioritas Labuan Bajo.

Pada kesempatan itu Bupati Edi Endi mengingatkan agar masyarakat menjaga sarana dan prasarana sistem teknologi tersebut agar terhindar dari risiko vandalisme yang dapat mengganggu fungsi alat tersebut dalam mendeteksi risiko tsunami.

Dia pun meminta agar masyarakat diberi pelatihan atau simulasi agar mereka mampu menerjemahkan informasi yang diberikan sistem peringatan dini dalam bentuk tindakan evakuasi mandiri yang efisien dan efektif bila terjadi tsunami.

“Diperlukan komitmen dan kerja sama semua pihak agar bisa mewujudkan masyarakat Manggarai Barat yang tangguh terhadap bencana,” pungkas Bupati Endi. (*)