Kupang, KN – Atlet Muaythai asal Provinsi NTT, Susanti Ndapataka, berhasil menyabet medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua XX 22021.
Prestasi yang ditorehkan Susanti di PON Papua mendapat perhatian serius dari sejumlah kalangan masyarakat.
Sebagai bentuk apresiasi, Suanti mendapatkan sejumlah tawaran dan hadiah menarik dari para pengusaha di Kota Kupang, anggota DPR RI, BPR Crista Jaya, dan pengacara yang siap membiayai kuliahnya hingga sarjana.
Bonus yang diberikan berupa uang sebesar Rp50 Juta dari anggota DPR RI, Anita Gah, Rp10 Juta dari BPR Christa Jaya, biaya.kuliah hingga sarjana dari pengacara Rudi Kabunang, makan dan ngopi gratis seumur hidup, hingga trip gratis ke Labuan Bajo dari sejumlah pengusaha.
Atas bonus yang diterima, Susanti mewakili keluarga menyampaikan terima kasih, dan sangat bersyukur atas apresiasi yang diberikan oleh sejumlah masyarakat kepadanya.
“Saya secara pribadi dan keluarga sangat bersyukur atas apresiasi yang diberikan oleh bapa, mama semua dengan niat tulus dan iklas untuk membantu saya,” ujar Susanti, Jumat 8 Oktober 2021.
Dia menjelaskan, untuk meraih prestasi emas pada PON Papua, dirinya berlatih menggunakan alat seadanya, dengan niat dan hati yang tulus.
“Karena motivasi saya untuk menonjolkan prestasi. Jadi sekalipun alatnya seadanya yang penting niat dan hati maka bisa meraih masa depan dan cita-cita,” jelasnya.
Sementara ayah Susanti Ndapataka, Maskur Ndapataka, menjelaskan, dirinya sangat bangga karena putrinya berhasil meraih medali emas, dan mengharumkam nama NTT di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua XX.
“Kami sangat bangga sekali dengan prestasi yang diraih oleh Susan di PON Papua,” kata Maskur Ndapataka kepada sejumlah awak media.
Dia menjelaskan, aktivitas Susan sehari-hari adalah selalu berlatih dengan keras. “Jadi aktivitas Susan sehari-hari selalu berlatih pagi dan sore hari, untuk menjaga fisik dan staminanya,” terangnya.
Ia mengatakan, sebagai orang tua, dirinya ingin membeli fasilitas olahraga untuk menunjang latihan Susanti, karena selama ini anaknya hanya berlatih menggunakan alat seadanya.
“Untuk menunjang Susanti, saya ingin beli fasilitas olahraga untuknya. Tetapi keterbatasan biaya, maka dia hanya latihan menggunakan alat seadanya,” terangnya.
Meski demikian, ia berharap agar putrinya dapat mempertahankan prestasinya dan terus menjuarai pertandingan yang diselenggarakan.
“Harapan saya, ke depannya semoga Susan terus pertahankan prestasinya, dan semoga lebih baik lagi ke depan,” tandasnya.
Pelatih Muaythai, Angga Silitonga, menjelaskan, sejak mengikuti lomba pada tahun 2017 hingga saat ini, dirinya harus rela jajahkan makanan, hingga mengadaikan BPKB demi mendapatkan tambahan biaya.
“Kalau saya upayakan segala cara dengan menjual kue, gorengan, makanan, buat proposal untuk cari sponsor dari luar, dan hingga gadaikan BPKB. Itu sudah jadi barang biasa,” jelas Angga Silitonga.
Untuk bonus dari pemerintah, Angga menjelaskan, semua masih misterius, seperti yang disampaikan Wakil Gubernur NTT, Josef A. Nae Soi.
“Tetapi kami dijanjikan akan diberikan bonus secara resmi pada tanggal 17 Oktober mendatang di hadapan para peserta PON lainnya,” tandasnya. (*)