Daerah  

Kalak BPBD NTT Desak Pemkab Segera Cairkan Dana Tunggu Hunian dari BNPB

Kalak BPBD NTT, Ambrosius Kodo / Foto: Eman Krova

Kupang, KN – Bantuan Dana Tunggu Hunian dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk masyarakat terdampak badai siklon tropis seroja telah dialokasikan ke masing-masing Pemerintah Kabupaten/Kota se-NTT.

Bantuan Dana Tunggu Hunian dari BNPB berupa uang tunai sebesar Rp500.000 itu akan dibagikan kepada masyarakat terdampak badai seroja, yang rumahnya masuk dalam kategori rusak berat.

Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT, Ambrosius Kodo, mengatakan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengalokasikan Dana Tunggu Hunian kepada masing-masing Kabupaten/Kota di NTT.

“Dana itu sudah ada di Kabupaten/Kota bagi masyarakat terdampak seroja yang rumahnya dikategorikan rusak berat. Dan masing-masingnya akan mendapat bantuan sebesar Rp500.000 per bulan,” ujar Ambros Kodo kepada wartawan, Kamis 19 Agustus 2021.

Dia menegaskan, Pemerintah Kabupaten harus segera merealisasikan dana Tunggu Hunian dari BNPB, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terdampak badai siklon tropis seroja.

“Ada daerah yang sudah merealisasikan. Namun ada juga yang belum. Jadi, bagi Kabupaten yang sudah itu kita beri apresiasi. Tetapi bagi yang belum, kita imbau agar segera realisasikan dana itu bagi masyarakat,” harap Ambros Kodo.

Sementara bagi masyarakat yang rumahnya masuk dalam kategori rusak ringan dan rusak sedang, masih dilakukan proses pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Pemerintah Provinsi NTT telah menyelesaikan semua datanya, dan sudah mengirimkan ke BNPB, sehingga sekarang masih sedang dilakukan proses disana,” terangnya.

Bantuan Seroja Belum Dicairkan

Pasca badai siklon tropis seroja yang melanda Provinsi NTT bulan April 2021 lalu, Pemerintah telah berupaya keras menangani kondisi tanggap darurat dengan kekuatan dan seluruh kemampuan yang dimiliki.

Sejumlah badan usaha beserta provinsi lain yang ada di Indonesia turut memberikan sumbangan kepada masyarakat terdampak badai seroja, sebagai bentuk solidaritas dan keprihatinan mereka terhadap masyarakat terdampak seroja.

“Sesuai informasi dari Badan Keuangan Daerah (BPD) NTT, bahwa dana yang sudah terkumpul di rekening Posko Tanggap Darurat NTT sebesar Rp10,6 Miliar,” terang Ambros Kodo.

Ia memastikan bahwa dana Rp10,6 Miliar yang telah disumbangkan, akan dipergunakan sebaik mungkin untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sesuai niat dari para donator.

“Kita kerjakan sebaik mungkin. Kita juga sudah konsolidasi di internal BPBD, dan akan menyusun rencana kegiatan sesuai kebutuhan dan surat yang masuk terkait permintaan kebutuhan masyarakat. Kita akan rencanakan secara baik, dan akan diajukan untuk dieksekusi bagi masyarakat,” terangnya.

BACA JUGA:  Bantuan Golkar untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi: Solidaritas Jelang Natal Nasional di Labuan Bajo

Ambros menuturkan, pihaknya sangat hati-hati dalam pemanfaatan dana bantuan Rp10,6 Miliar, karena harus dilakukan proses validasi data secara berkala, terkait dengan kebutuhan masyarakat.

“Karena ditakutkan banyak kebutuhan masyarakat yang sudah teratasi, sehingga bisa terjadi penerimaan bantun dobel. Maka kita butuh data dan koordinasi yang intens dengan teman-teman yang ada di Kabupaten/Kota,” jelasnya.

Ambros mengakui, bantuan dari total dana Rp10,6 Miliar tidak diberikan dalam bentuk uang tunai. Namun akan disalurkan dalam bentuk barang, berdasarkan kebutuhan dari masyarakat.

“Kita pastikan akan memberikan bantuan dalam bentuk barang. Dan proses pengadaan barang juga bukan semata dilakukan di Kupang. Jika barang kebutuhan mereka tersedia di Kabupaten masing-masing, maka kita lakukan pengadaan di sana,” ucapnya.

Alasannya, jika semua barang diadakan di Kota Kupang, maka pihaknya akan membutuhkan lagi biaya untuk mendistribusikan barang ke lokasi tujuan.

“Konsekuensinya di biaya distribusi. Karena dari dana Rp10,6 Miliar, tidak bisa diambil untuk biaya distribusi barang. Itu murni untuk melakukan belanja bagi kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.

Dalam waktu dekat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT akan mendistribusikan bantuan berupa tandon air, serta kebutuhan lain bagi masyarakat di Kabupaten Lembata, Alor dan Flores Timur.

Pasca badai seroja, tiga wilayah Kabupaten yang disebutkan di atas mengalami dampak yang sangat besar, namun hingga saat ini, pengungsi yang belum terurai secara baik, terdapat di Kabupaten Lembata.

“Saya kira ini juga menjadi bagian vital yang perlu kita perhatikan menggunakn alokasi bantuan masyarakat yang ada. Dan kita akan mengirim tandon air, pemenuhan kebutuhan listrik di pengungsian, kebutuhan MCK, serta kebutuhan penguatan di posko kesehatan,” terangnya.

Bantuan itu, kata Ambros, rencananya akan didistribusikan secepat mungkin ke Kabupaten Lembata. Namun pihaknya masih membutuhkan anggaran untuk mendistribusikan tandon tersebut.

“Karena pihak ketiga memberikan bantuan tandon, tetapi untuk alokasi anggaran distribusi kita gunakan BTT. Namun alokasinya sedikit, maka kita akan konsultasikan ke BKD dulu, untuk memenuhi biaya distribusi tandon ini ke Lembata,” tandasnya.

Untuk diketahui, total bantuan tandon berjumlah 93 unit. Sebanyak 40 unit akan di distribusikan ke Kabupaten Lembata, dan sisanya akan didistribusikan ke Alor dan Flores Timur sesuai kebutuhan masyarakat. (*)