Kefamenanu, KN – Memasuki era new normal, manusia dipastikan bakal hidup dalam berbagai keterbatasan. Pandemi Covid-19 telah mengubah semua sektor kehidupan, tidak terkecuali perbankan.
Transaksi keuangan perbankan yang selama ini dilakukan secara tunai, secara perlahan berubah ke sistem non tunai. Tujuannya hanya satu, yakni mencegah penyebaran Virus Corona.
Sebagai bank milik masyarakat NTT, Bank NTT terus bertransformasi ke arah digital. Inovasi dan terobosan pun terus dilakukan oleh bank yang dinakhodai oleh Direktur Utama (Dirut), Harry Alexander Riwu Kaho itu.
Selain melahirkan ide digitalisasi layanan perbankan, Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho juga mulai menyosialisasikan penggunaan Mobile Banking Bank NTT dan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
Penggunaan alat transaksi keuangan secara digital itu, diyakini mampu mencegah penyebaran Virus Corona yang saat ini sedang merusak tatanan kehidupan manusia.
Dalam kunjungannya ke Desa Tuamese, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Dirut Bank NTT menyempatkan diri memberikan pemahaman terkait penggunaan mobile banking Bank NTT kepada masyarakat setempat.
Sosialisasi tersebut merupakan sebuah langkah pra kondisi bagi warga Desa Tuamese, yang bakal mendapat bantuan BTS (Based Tranceiver System), dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) untuk meretas akses teknologi dan informasi.
Dalam sambutannya, Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho mengatakan, jika nanti program pembangunan BTS sudah masuk ke Desa Tuamese, maka masyarakat bisa memafaatkan mobile banking Bank NTT.
Di dalam mobile banking Bank NTT ada kanal-kanal yang bisa membantu masyarakat untuk berwirausaha.
“Misalnya jual beli pulsa reguler atau pulsa listrik. Bisa juga digunakan untuk terima bayar Samsat, PBB, BPJS Ketenagakerjaan, ataupun layanan transfer uang untuk anak-anak yang sedang kuliah di Kupang atau di mana saja. Mobile banking Bank NTT bisa menerima semua jenis pembayaran dalam skala tertentu,” ujar Dirut Alex Riwu Kaho.
Kemudian untuk merangsang naiknya PADes (Pendapatan Asli Desa), setiap tamu atau wisatawan yang masuk ke Desa Tuamese, bisa memilih beberapa paket wisata yang telah disediakan dengan tarif yang berbeda.
“Jadi kita harus buat narasi tentang Bukit Tuamese ini. Cerita leluhur tentang Bukit Tuamese bisa dihimpun dan harus dijual dan dilestarikan, baik secara digital maupun tertulis. Secara digital, Bank NTT sudah siapkan. Cukup scan, langsung terbaca cerita tentang Bukit Tuamese atau narasi tentang kampung atau Desa Tuamese,” ungkap mantan Direktur Pemasaran Dana Bank NTT ini.
Ia melanjutkan, di tengah pandemi Covid-19, Bank NTT akan memasang alat pembayaran berupa QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard), agar masyarakat tidak lagi membayar menggunakan uang tunai. Pembayaran melalui QRIS, bisa menghidari masyarakat dari penyebaran virus corona dan memudahkan masyarakat dalam transaksi keuangan.
“Kemudian, kita terhindar dari peredaran uang palsu. Akhir-akhir ini uang palsu beredar cukup banyak di NTT, apalagi dalam situasi sulit pandemi Covid-19. Dengan menggunakan QRIS, kita bisa menghindari peredaran uang palsu,” jelasnya.
Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho menjelaskan, program digitalisasi sedang gencar dilakukan secara besar-besaran di seluruh NTT, melalui kegiatan Festival Desa Binaan Bank NTT.
“Tahun depan kita sedang mendesain Fastival PADes seluruh Nusa Tenggara Timur. Desa-desa yang memberikan pemasukan terbaik bagi Kabupaten, akan kita berikan penghargaan dan rangsangan yang menarik untuk peningkatan PADes,” ungkapnya.
Selain itu, pengembangan sektor ekonomi, pertanian, peternakan, dan perikanan ke depan akan berbasis Desa, dengan melibatkan BUMDes setempat.
Lopo Di@ Bisa dan API 2021
Dalam kunjungan ke Desa Tuamese sebagai Desa Binaan Bank NTT, Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, Direktur Umum Bank NTT, Yohanis Landu Praing, Direktur Kepatuhan Bank NTT, Hilarius Minggu dan jajaran Kepala Divisi meresmikan Lopo Di@ Bisa Bank NTT.
Lopo Di@ Bisa diharapkan mampu menjadi media untuk mempromosikan destinasi wisata Bukit Tuamese, karena menjadi salah satu destinasi wisata unggulan yang masuk dalam nominasi API Indonesia 2021.
Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, mengatakan, Bank NTT siap berupaya dan memberikan dukungan terhadap pariwisata di Desa Tuamese menjadi salah satu destinasi yang ikut dalam ajang API Indonesia 2021.
“Mudah-mudahan ajang ini segera dibuka, sehingga kita akan berikan dukungan terhadap destinasi ini, dengan vote menggunakan nomor registrasi yang telah ditetapkan oleh API Indonesia,” jelas Riwu Kaho.
Menurutnya, destinasi wisata Bukit Tuamese, merupakan destinasi yang dapat berkontribusi besar bagi Pemerintah Kabupaten TTU, dalam bentuk Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Selain itu, masyarakat setempat juga dapat memanfaatkan potensi alam Bukit Tuamese yang telah Tuhan anugerahkan kepada kita semua,” jelasnya.
Lokasi wisata Bukti Tuamese akan didesain sedemikian rupa, sehingga memberikan kesan nyaman bagi para pengunjung yang hendak berwisata ke
Desa Tuamese.
“Kita patut berterima kasih kepada Kepala Desa dan Perangkat Desa, karena penataan lingkungan ini atas inisiasi mereka dan masyarakat secara swadaya. Ini menjadi sesuatu yang luar biasa dan menjadi inspirasi bagi desa lain, dalam mengembangkan desanya untuk kesejahteraan masyarakat,” terang Riwu Kaho.
Menurutnya, sejumlah desa di daratan Flores mendukung pengembangan potensi destinasi wisatanya lewat berbagai sektor, seperti pertanian dan hal yang berbasis potensi unggulan di daerahnya.
“Seperti di TTU sini saya melihat banyak pohon tuak yang turunannya atau substitusi dari pohon tuak, tidak saja dalam bentuk minuman. Tetapi banyak yang sedang dibutuhkan oleh sejumlah pihak yang bergerak di dunia pariwisata,” ungkapnya.
Ia menuturkan, pihaknya segera memediasi dengan memberikan pelatihan mengolah semua hasil potensi unggulan yang ada di Kabupaten Timor Tengah Utara, termasuk kemasan dan pasarannya.
“Karena hotel, cafe dan restaurant sedang membutuhkan gula halus atau gula semut. Ini kami telah bekerja sama dengan Badan Otoritas Pariwisata di Labuan Bajo, dan hal ini kami sedang kerjakan,” ucapnya.
Menurut Dirut Alex Riwu Kaho, yang perlu diperhatikan adalah sertifikasi produk dari sisi BPOM, dan merek dagangnya untuk memenuhi standar kesehatan di pasar.
“Kami Bank NTT siap memfasilitasi itu. Tim kami nanti akan datang dan memberikan pelatihan, sehingga potensi yang ada bisa terus dikelola dan bisa menjadi produksi yang produktif bagi peningkatan kesejahteraan di daerah ini,” ujarnya.
“Atas nama Bank NTT, kami menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Kabupaten TTU atas komitmen dan kepercayaan kepada Bank NTT untuk berkontribusi bagi pembangunan di NTT,” tandas Dirut Alex Riwu Kaho.
Sementara Bupati TTU, David Djuandi dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten I Setda Kabupaten TTU menyampaikan Desa Tuamese akan mewakili Kabupaten TTU dalam ajang API 2021.
“Kita harus menjadi tuan rumah yang baik bagi wisatawan. Masyarakat di Desa Tuamese harus mempertahankan nilai-nilai budaya yang ada saat ini. Selain itu masyarakat juga harus menjaga fasilitas dan kebersihan tempat wista Tuamese,” tulis Bupati David Djuandi dalam sambutannya.
Ia menambahkan, Desa Tuamese akan mengembangkan berbagai potensi lokal seperti sopi dan gula merah menjadi produk yang siap dipasarkan.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada pimpinan dan seluruh direksi Bank NTT yang telah menyelenggarakan dan mensponsori Desa Tuamese menjadi Desa Binaan Bank NTT. Kiranya jasa baik dan kerja sama kita semua, Desa Tuamese kelak menjadi destinasi wisata kelas premium,” tandasnya. (*)