Ende, KN – Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam aliansi Perkumpulan Pelaku Pariwisata Moni Kelimutu (P3MK), Kecamatan Kelimutu, mendatangi Kantor DPRD kabupaten Ende untuk menyampaikan aspirasi terkait berkurangnya debit air di salah satu Danau Kelimutu.
Ketua P3MK, Handrianus Bata, saat mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) di ruang gabungan komisi, Senin 24 Mei 2021 mengatakan, debit air di salah satu Danau Kelimutu semakin hari mengalami penururunan cukup drastis.
Menurut Handiranus, penurunan debit air sudah terjadi sejak dua tahun terakhir. Namun, kali ini mengalami penurunan yang sangat drastis, bahkan sampai pada dasar danau.
“Peristiwa ini baru pertama kali terjadi sepanjang danau itu ada. Ini membuat kami resah, sehingga hari ini kami datang ke lembaga DPRD Ende, guna menyampaikan aspirasi, agar lembaga ini segera memanggil pihak terkait untuk dapat penjelaskan secara konperhensif,” jelasnya.
Danau Kelimutu merupakan ikon Kabupaten Ende, sehingga pihak DPRD Ende segera melakukan aksi nyata sesuai tupoksi, untuk memanggil pihak terkait, guna mengetahui penyebab terjadinya penurunan debit air.
Jika DPRD tidak segera menangani masalah tersebut, bukan tidak mungkin, dalam jangka waktu dua tahun kedepan, seluruh danau yang ada di Kelimutu mengalami kekeringan.
“Jika ini terjadi, kami warga Kelimutu akan mendapatkan dampak langsung dari peristiwa itu. Karena banyak masyarakat sekitar dan pelaku wisata menggantungkan hidupnya pada objek itu,” jelasnya.
Dia menambahkan, saat danau tersebut kering, maka akan menyebabkan letusan. Karena gunung Kelimutu merupakan gunung berapi yang masih aktif hingga sekarang.
Ketua DPRD Ende, Fransiskus Taso, menyampaikan, sebagai ketua DPRD Ende bahwa pihaknya akan segera merekondasikan kepada komisi tiga yang untuk memanggil pihak – pihak terkait, guna mendapat penjelasan.
“Saya berterimah kasih kepada P3MK, yang sudah pro aktif datang menyampaikan aspirasinya. Ini merupakan bentuk kepedulian yang luar biasa dari teman – teman P3MK. Terkait dengan pengaduan ini, kami secara kelembagaan akan segera memanggil pihak – pihak terkait,” jelasnya.
“Dalam waktu dekat kami akan memanggil pihak Taman Nasional Kelimutu (TNK), Sokoria Geotermal Indonesia (SGI), Badan Fulkanologi, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan Dinas Pariwisata untuk mendapat penjelasan terkait dengan turunnya debit air tersebut, ” tutur Finsen Sangu.
Katanya, pihak DPRD belum bisa memastikan penyebab terjadinya penurunan debit air tersebut, sebelum dilakukan kajian – kajian ilmiah oleh lembaga – lembaga yang memiliki kompentensi di bidangya.
“Namun sebagai lembaga perwakilan rakyat, kami akan terus berupaya agar seluruh pihak – pihak yang terkait mampu memberikan penjelasan, dan solusi atas persolan tersebut,” tutup Finsen Sangu.