Ende  

SMKN I Ende Siap Sambut Sekolah Tatap Muka di Tengah Pandemi Covid-19

Kepala Sekolah SMK Negeri I Ende, Helmin Gidus Rangga / Foto: Teja Rango

Ende, KN – Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) I Ende, mulai mempersiapkan berbagai upaya pencegahan Covid-19, demi menjaga keselamatan para siswa, guru, maupun seluruh komponen yang ada di sekolah.

Kepala Sekolah SMK Negeri I Ende, Helmin Gidus Rangga mengatakan, persiapan dan upaya sekolah tersebut adalah dalam rangka menyambut pelaksanan kegiatan pembelajaran secara tatap muka di sekolah.

“Kami pihak sekolah tentu menyadai bahaya dari dampak virus itu. Sehingga sebelum melaksanakan pembelajaran di sekolah, kami mengundang orang tua wali siswa untuk pertemuan membahas masalah tersebut, untuk mendapat persetujuan dari orang tua wali siswa,” ujar Helmin Gidus kepada wartawan, Kamis 20 Mei 2021.

Menurutnya, berdasarkan hasil pertemuan, orang tua wali siswa sama sekali tidak merasa keberatan terkait keputusan sekolah akan menggelar kegiatan belajar secara tatap muka di sekolah.

“Hasil pertemuan, orang tua siswa tidak merasa keberatan. Karena proses pembelajaran tatap muka nanti akan dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes), sehingga tidak menimbulkan masalah,” terangnya.

Selain menerapkan prokes, pihak sekolah juga akan menempatkan satu orang petugas medis di lingkungan sekolah secara permanen, guna mengawasi dan memantau kondisi para guru dan siswa di sekolah.

BACA JUGA:  Kisah Korban Longsor di Ende, Tiga Bulan Hidup Tanpa Bantuan dari Pemerintah

“Sengaja kami tempatkan petugas medis di sekolah, karena mereka lebih memahami dunia kesehatan. Dan akan di biayai pihak sekolah, untuk melakukan pemeriksaan dan mendeteksi virus tersebut, agar KBM di sekolah betul-betul terpantau. Karena yang paling penting adalah keselamatan siswa dan komponen sekolah,” jelas Gidus.

Dia menjelaskan, pihak sekiolah juga akan membentuk panitia khusus penanganan Covid-19 di sekolah, karena mengingat jumlah siswa kelas X dan XI sangat banyak.

“Jadi nanti panitia bersama petugas medis akan berkolaborasi dalam penanganan dan penerapan protokol kesehatan Covid-19,” ucapnya.

Selain itu, sekolah juga akan membatasi jumlah siswa. Dalam satu ruang kelas akan di isi sebanyak 18 siswa, sehingga tidak terjadi kerumunan, para siswa dan guru diwajibkan menggunakan masker dan handsanitizer saat berada di lingkungan sekolah

“Saya harap para siswa, guru, serta seluruh komponen yang ada disekolah ini, untuk menaati seluruh aturan protokol kesehatan Covid-19, yang sudah diterapkan, demi menjaga keselamatan kita bersama,” kata Gildus.*

IKUTI BERITA TERBARU KORANNTT.COM di GOOGLE NEWS