Daerah  

Tahun 2020, Sebanyak 893 Ibu dan Bayi Baru Lahir di NTT Meninggal Dunia

Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi / Foto: Dok. BAP NTT

Kupang, KN – Pemerintah Provinsi NTT resmi membentuk Pokja Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) pada Selasa, 4 Mei 2021.

Hal ini dilakukan guna menekan angka kematian ibu dan bayi baru lahir yang cukup tinggi di tahun 2020 yaitu mencapai 893 jiwa, terdiri dari AKI 149 kasus dan AKB 744 kasus.

Kondisi ini diperparah dengan tingginya angka stunting di NTT yang masih berada di kisaran 24%.

“Kondisi ini masih jauh dari harapan, jika dibandingkan dengan target yang dimasukan dalam RPJMD 2018-2023, yaitu kasus kematian ibu dan bayi baru lahir di NTT adalah nol kasus,” ujar Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi saat menyampaikan arahan dalam forum pembentukan Pokja.

Dia menjelaskan, sebelum terbentuknya Pokja Percepatan Penurunan AKI dan AKB, pemerintah Provinsi NTT telah membentuk Pokja Percepatan Pencegahan dan Penanganan Stunting pada Tahun 2019 silam.

Wagub NTT Josef Nae Soi meminta kedua Pokja serta USAID membangun kerja sama memerangi AKI, AKB dan stunting agar dapat mencapai hasil yang maksimal.

BACA JUGA:  Menang Pilgub NTT, Melki Laka Lena Makan Nasi Kotak Bersama Penyitas Erupsi Lewotobi

“Kita membutuhkan kolaborasi untuk menghasilkan super team dan bukan sekedar superman yang bergerak secara sendiri,” ujar Nae Soi.

“Setiap masukan dan kontribusi dalam pelaksanaan kegiatan ini harus tercatat dengan baik untuk dirumuskan dalam implementasi kegiatan demi pencapaian target Pemerintah Provinsi NTT,” sambungnya seperti dilansir siaran Pers BAP Provinsi NTT, Selasa 4 Mei 2021.

Sementara Direktur Kantor Kesehatan USAID, Pamela Foster menyampaikan dukungan USAID melaui Program Momentum untuk mencapai target pemerintah mempercepat penurunan AKI dan AKB di NTT.

“USAID mendukung terbentuknya Tim Koordinasi (Pokja) Percepatan Penurunan AKI, AKB dan Pencegahan dan Penanganan Stunting di NTT,” ujar Pamela Foster.

Dia menambahkan, USAID akan memberikan dukungan teknis untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir, meningkatkan sistem rujukan dan meningkatkan kualitas data untuk pengambilan keputusan di 22 Kabupaten/Kota di NTT.*