Borong, Koranntt.com – Kinerja Kepala Desa (Kades) Wangkar Weli, Kecamatan Lamba Leda Timur, Kabupaten Manggarai Timur, Rofinus Naman menuai kritik.
Aktivis PMKRI Cabang Polopo Sulsel, Remigius Magung, menilai kinerja Kades Wangkar Weli tidak memenuhi harapan masyarakat.
Beberapa persoalan utama yang menjadi indikator buruknya kinerja Kades Wangkar Weli, adalah pemotongan BLT DD, pembangunan yang tidak merata, pembangunan air minum, serta pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).
Menurutnya, sesuai dengan peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 6 Tahun 2020 tentang prioritas penggunaan Dana Desa harus diterima oleh para warga sebesar Rp 300 ribu per bulan, selama tiga bulan berturut-turut.
“Aturan pengelolaan Dana Desa sesungguhnya adalah pedoman bagi Pemerintah Desa untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat. Namun yang terjadi malah dipangkas dengan alasan yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” Remigius kepada wartawan, Selasa (12/1/2021).
Bahkan menurut dia, pemotongan BLT ini tidak berlaku untuk semua warga namun hanya untuk beberapa Kepala Keluarga saja, dengan alasan untuk uang air Pamsimas.
Ia menyarankan Kades Wangkar Weli agar menggunakan dana dari khas Bumdes untuk membayar uang Pamsimas, bukannya mengorbankan uang BLT masyarakat.
Remigius Magung juga menyoroti pembangunan sarana air minum bersih senilai 400 juta, Tahun Anggaran 2017. Menurut dia, proyek tersebut terkesan mubazir, karena sampai saat ini, air yang mengalir tidak bisa dimanfaatkan oleh warga di 2 RT .
“Saya sangat menyayangkan kebijakan Pemdes Wangkar Weli karena prioritas pembangunan hanya di Jawa dan Weli. Sedangkan kampung Pos dan Mamba sepertinya diabaikan,” ungkapnya.
Ia berharap agar dengan hadirnya Program Pamsimas, warga kampung Mamba dapat memperoleh air bersih. Karena hingga saat ini mereka belum menikmati program tersebut.
Hingga berita ini ditayang, Kepala Desa Wangkar Weli, Kecamatan Lamba Leda Timur, Manggarai Timur, Rofinus Naman belum berhasil dikonfirmasi. (YH/KN).