Koboi Kupang Gelar Pameran Bonsai dan Edukasi Warga Budidaya Bonsai

Ketua Komunitas Bonsai (Koboi) Kupang, Kristo Puan Wawin / Foto: Ama Beding

Kupang, KN – Komunitas Bonsai (Koboi) Kupang pamerkan ribuan bonsai. Pohon yang ditampilkan pada pameran kali ini merupakan tanaman lokal yang berasal dari daerah NTT.

Pameran bonsai diinisiasi Komunitas Bonsai Kupang, yang bekerja sama dengan Dekranasda NTT. Pameran digelar selama tiga hari di pelataran Rumah Jabatatan Gubernur NTT, sejak Kamis 28-30 Oktober 2021 mendatang.

Ketua Komunitas Bonsai (Koboi) Kupang, Kristo Puan Wawin, menjelaskan, pameran bonsai sebenarnya digelar sejak terbentuknya Komunitas Koboi Kupang pada tahun 2020 lalu.

“Namun karena terkendala COVID-19, sehingga baru kali ini diselenggarakan bersama Dekranasda NTT, yang diketuai oleh bunda Julie Sutrisno Laiskodat,” ujar Puan Wawin kepada wartawan, Jumat 29 Oktober 2021.

Menurutnya, tujuan diselenggarakan paneran bonsai di Kota Kupang adalah untuk mengedukasi semua khalayak umum bahwa bonsai ini bisa dibudidaya oleh siapa pun. Karena masih banyak masyarakat yang belum ketahui tentang bonsai.

“Kemarin kami sudah lakukan edukasi terkait bonsai sendiri. Jadi mulai dari pohon yang bisa di bonsai, serta media yang harus digunakan untuk bonsai. Sehingga pameran ini jadi monentum bagi Komunitas Bonsai Kupang untuk mengedukasi masyarakat,” jelasnya.

Menurut Puan Wawin, budidaya bonsai bukan hanya sekedar hobi semata. Namun bagi para pegiat bonsai yang sudah lama bergelut di dunia ini, mereka sudah bermain dalam tataran dunia bisnis, dan mendatangkan keuntungan yang cukup banyak.

“Jadi selain kepuasan hati, ada juga nilai plusnya yang bisa menghasilkan sesuatu yang baik, sehingga UMKM nya pun berjalan dengan baik,” ucapnya.

BACA JUGA:  Kunjungi Warga Penfui, Balon Wawali Kupang Lusia Adinda Atensi Persoalan Kesehatan Ibu dan Anak

Dia menyebut, dirinya sudah menggeluti bisnis bonsai sudah sekitar 4-5 tahun, sehingga pihaknya mengajak para pegiat bonsai yang belum tergabung dalam satu komunitas, untuk segera bergabung dan melihat apa yang sudah dilakukan.

“Sehingga melalui ajang ini kita bisa mengetahui bahwa ada komunitas-komunitas lain. Jadi kebebasan itu kembali lagi kepada pegiat bonsai untuk menentukan pilihan. Kami ingin agar pameran ini lebih banyak masyarakat yang datang untuk berkunjung,” ujarnya.

Ia menerangkan, pada hari ini Komunitas Bonsai Kupang akan melaksanakan pameran seperti biasa, dan esok hari akan dilakukan demo binsai oleh orang yang telah dipercayakan, sesuai materi pohon yang disiapkan.

“Demo bonsai ini akan dilakukan oleh orang yang telah dipercayakan untuk melakukan demo sesuai materi pohon yang disiapkan. Selain itu ada Basar, yang direncanakan untuk digelar pada besok, sekalian menutup secara resmi pameran bonsai,” ungkapnya.

Puan Wawin menambahkan, bonsai yang dipamerkan kali ini memiliki harga yang sangat berfariatif, tergantung kematangan pohon, dan kriteria lain yang menentukan harga pohon. Mulai dari Kematangan dan usia pohon.

“Untuk bonsai ini harganya relatif. Jadi tidak semua bonsai harganya sama. Jadi itu yang menentukan nilainya, sehingga kalau mau dijual itu harganya tergantung syarat-syarat yang disampikan tadi,” pungkasnya.

Dalam pameran bonsai kali ini, terdapat satu bonsai jenis anting putri yang memiliki harga yang cukup mahal, yakin Rp100 juta, karena telah mengikuti kontes nasional di Jakarta. (*)