Kupang, KN — Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Nusa Tenggara Timur (NTT) menargetkan meraih juara umum, pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028.
Ketua IPSI NTT, dr. Meserasi Ataupah, menyampaikan optimisme tersebut, usai membuka kegiatan peningkatan kapasitas pelatih dan wasit juri di Kupang, Selasa (2/12/2025).
Menurut dr. Meserasi, kehadiran para pelatih dan wasit secara sukarela untuk mengikuti pelatihan teknis dan regulasi menjadi bukti nyata komitmen daerah dalam meningkatkan kualitas pencak silat.
Ia memberikan apresiasi kepada para peserta yang datang dengan inisiatif pribadi, demi memperkuat persiapan menuju PON mendatang.
“Kita sangat optimis melihat semangat hari ini. Peserta datang secara sukarela untuk menambah pengetahuan baik di bidang teknik maupun peraturan. Ini menunjukkan bahwa kita serius menatap PON 2028,” ujarnya.
IPSI NTT sebelumnya mencatat prestasi membanggakan pada PON Aceh–Sumatera Utara dengan raihan 3 emas dan 2 perunggu. Meski bukan tuan rumah, prestasi tersebut dinilai sebagai modal kuat untuk menghadapi persaingan yang jauh lebih ketat di PON 2028.
“Selama ini prestasi kita di tingkat nasional sangat baik. Harapan menjadi juara umum mengalahkan Jawa Barat, Jawa Timur, dan DKI memang tidak mudah, tapi bukan hal yang mustahil. Pencak silat adalah seni bela diri asli Indonesia dengan jutaan pesilat di seluruh negeri, dan NTT ingin menjadi bagian penting dari sejarah itu,” tambahnya.
Meserasi juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Provinsi NTT dan pemerintah kabupaten/kota, yang semakin rutin menggelar pertandingan sebagai ajang pembinaan atlet. Ia juga menekankan pentingnya penjenjangan kelas pelatih, dan wasit juri, agar proses pembinaan berjalan profesional.
“Kita harus fokus pada penjenjangan yang benar. Tidak serta-merta seseorang bisa langsung mendapat kelas nasional. Ada proses yang harus diikuti,” tegasnya.
Dengan dukungan pelatih, perguruan, pusat pelatihan daerah, serta pemerintah daerah, IPSI NTT semakin percaya diri menghadapi PON 2028. “Dengan bimbingan Tuhan Yang Maha Kuasa, saya yakin kita bisa mencapai target dan membawa pulang kebanggaan bagi NTT,” tutup dr. Meserasi. (*)

