Hanya Paslon Melki-Johni yang Libatkan NGO dan Semua Mitra untuk Tangani Bencana Alam dan Non Alam

Cagub Cawagub NTT Melki-Johni saat tampil di acara debat perdana Pilgub NTT. (Foto: Istimewa)

Kupang, KN – Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma tampil memukau dalam debat publik pertama antar pasangan Cagub-Cawagub NTT yang digelar KPU NTT di Milenium Ballroom, Rabu (23/10/2024) malam.

Pada sesi kedua untuk mempertajam visi misi paslon, Melki-Johni mendapat pertanyaan dari panelis seputar strategi dan inovasi untuk mewujudkan penyelenggaraan birokrasi yang responsif dan adaptif terhadap krisis akibat bencana alam maupun bencana non alam, saat ini maupun di masa depan.

Cagub Melki Laka Lena yang berkesempatan menjawab pertanyaan tersebut menegaskan, birokrasi sejatinya adalah salah satu kantong atau kelompok yang memiliki sumber daya luar biasa di Nusa Tenggara Timur. Sejauh pemimpin dan birokrasi bisa bergerak bersama, Melki-Johni pastikan bahwa birokrasi NTT akan menjadi sebuah kapal besar yang membawa perubahan di NTT.

Menurut Laka Lena, bilamana dipercayakan masyarakat untuk memimpin NTT, Melki-Johni kami akan mendorong agar seluruh birokrasi di NTT dipersiapkan untuk sigap mengahadapi berbagai situasi, baik normal maupun krisis.

Melki Laka Lena mencontohkan bencana Seroja yang menimpa NTT pada April 2021 silam, dimana semua pihak termasuk birokrasi tidak siap ketika bencana itu datang. Begitu juga dengan Covid dan lain sebagainya.

“Butuh banyak bantuan untuk kita bergerak bersama-sama. Ini menunjukan bahwa memang birokrasi kita khusus yang berhubungan langsung dengan kebencanaan mesti dipersiapkan dengan baik agar bisa melewati situasi seperti itu dengan baik,” ujar Melki Laka Lena.

BACA JUGA:  Siap Jadi Gubernur, Besok Frans Aba Memperkenalkan Diri kepada Warga NTT

Melki memastikan bahwa di masa Melki-Johni memimpin NTT, mereka akan sangat fokus untuk mempersiapkan birokrasi dengan baik. Birokrasi harus dilatih dan dibekali sehingga sigap mengantisipasi berbagai situasi yang terjadi.

“Kalau bicara soal mitigasi bencana alam misalnya, kita juga harap agar teman-teman yang memang bergerak di bidang ini diberi pelatihan dan dipersiapkan untuk bekerja dengan baik,” sebut Melki Laka Lena.

“Kita punya mimpi bersama untuk melayani masyarakat dalam berbagai situasi dan kita pastikan ketika mereka bekerja, Melki-Johni juga menjadi contoh untuk turun ke lapangan. Sepanjang saya DPR RI, kami paling rutin masuk ke semua desa bersama birokrasi,” terang mantan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI periode 2019-2024 itu.

Selanjutnya saat merespon tanggapan dari Ansy Lema dan Simon Petrus Kamlasi, Melki Laka Lena mengatakan dua cagub itu memang punya prinsip yang sama dengannya. Namun Melki-Johni punya strategi dan inovasi yang rasional dalam upaya mempersiapkan birokrasi untuk menghadapi bencana alam maupun bencana non alam.

Melki-Johni, kata dia, menawarkan setiap OPD harus punya mitra baik swasta seperti NGO yang memang sesuai dengan karakter atau bidang tugasnya. Misalnya dalam urusan ekonomi, OPD terkait harus punya mitra yang paham betul tentang ekonomi. Begitu juga di bidang kebencanaan.

“Seluruh pihak seperti BNPB, TNI dan Polri dan semua institusi yang punya pengalaman mengurus kebencanaan akan diajak bekerja sama agar birokrasi kita siap dalam kondisi apapun,” pungkasnya. (*/tim)