Daerah  

Warga Dukung Penuh Pengembangan PLTP Mataloko

Leonardus Bhara. (Foto: Yhono Hande)

Ruteng, KN – Proyek pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Mataloko di Kabupaten Ngada, saat ini telah memasuki tahapan penyiapan infrastruktur accses road, menuju walpeed atau lokasi pengeboran dan supply water system.

Proses pengembangan PLTP yang berkekuatan 20 MW ini hingga kini telah mendapatkan banyak dukungan dari masyarakat setempat.

Seperti yang disampaikan Leonardus Bhara (66) selaku tokoh masyarakatdesa Dada Wea, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Dulu saya itu dipanggil sama tim perindustrian, setelah kita turun tahun lalu untuk sosialisasi kepada masyarakat, ternyata tanggapan masyarakat terlebih tuan-tuan tanah yang ingin mau dibor mereka antusias,” katanya kepada KORANNTT.COM Jumat 21 Juli 2023 di kediamannya.

Menurut Leonardus, pada proses tersebut terdapat banyak tantangan yang dihadapi, tapi begitu banyak hal yang disampaikan oleh tenaga geologi, dan semuanya bisa diterima.

“Karena mereka khawatir dampak-dampak tapi ternyata diberi penjelasan oleh ahli geologi itu semuanya terjawab. Waktu pemboran lama dulu, orang pertanyakan kenapa itu tidak di pakai, tapi sudah dijelaskan oleh tenaga geologi semuanya telah paham, buktinya tidak ada hambatan sampai sekarang,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, saat ini masyarakat juga telah menerima dan menyambut baik program dari pemerintah itu. Apalagai lanjut proyek itu merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN).

BACA JUGA:  Nono Siap Ikuti ASMOPSS 2023, Gubernur VBL Beri Dukungan

“Apalagi ini proyek strategis nasional, akhirnya masyarakat bersedia termasuk memberikan tanahnya untuk di pakai PLN. Dan bagi saya selaku tokoh masyarakat menyampaikan setuju dengan pengembang PLTP Mataloko, karena ini terlalu penting untuk masa depan anak dan cucu kita,” tandasnya.

Dikatakannya, sebagai orang tua pihaknya selalu membutuhkan penerangan dan infrastruktur. Bukan untuk kepentingan pribadi tapi banyak orang.

“Dengan adanya pengembangan ini bisa memenuhi kebutuhan listrik tentunya untuk kepentingan banyak orang. Kami sepakat dengan pemerintah sebab dulu listrik tidak pernah dijangkau. Namun sekarang pemerintah membuat program seperti ini masyarakat bisa menikmatinya, termasuk ini nantinya,” tutupnya.

Masyarakat lainnya Emanuel Bay mengakui, jika proyek pengembangan PLTP Mataloko jauh lebih baik, lantaran dalam setiap prosesnya telah melibatkan banyak pihak termasuk masyarakat dan instansi terkait.

“Proyek ini bagus, artinya selalu ada pendekatan, sehingga proses pelaksanaan di lapangan itu berjalan aman. Sekarang lebih bagus dari sebelumnya, mudah-mudahan dengan yang 20 MW ini secepat terealisasinya, karena rakyat sangat membutuhkan. Bukan soal keuangannya tapi untuk kebutuhan masyarakat,” tegasnya. (*)