Daerah  

Pemprov NTT-Global Katalyst Teken MoU Pengiriman 3500 Lulusan SMA/SMK ke Jerman

Bank NTT sebagai bank pembangunan daerah punya peran penting dalam kerja sama ini, yaitu sebagai lembaga yang memberikan dukungan dalam bentuk skim kredit bagi pemuda pemudi NTT yang akan dikirim ke Jerman.

Penandatanganan MoU secara daring oleh Gubernur VBL dan Direktur Global Katalyst Kinan Anindita. (Foto: Tangkapan layar Yotube @BankNTTOfficial)

Kupang, KN – Pemerintah Provinsi NTT dan Global Katalis resmi melaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pendidikan vokasi dan training industri bagi lulusan SMA/SMK di Jerman.

Pelaksanaan penandatanganan MoU dilaksanakan secara daring, antara Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Direktur Global Katalis Kinan Anindita, Selasa 2 Mei 2023, bertepatan dengan peringatan Hari Pendikan Nasional (Hardiknas).

Penandatanganan MoU dihadiri oleh Plt. Sekda Provinsi NTT Yohana Lisapaly, Kadis Pendidkan dan Kebudayaan Provinsi NTT Linus Lusi, Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho, dan Direktur Teknologi Informasi dan Operasional Bank NTT Hilarius Minggu.

Bank NTT sebagai bank pembangunan daerah punya peran penting dalam kerja sama ini, yaitu sebagai lembaga yang memberikan dukungan dalam bentuk skim kredit bagi pemuda pemudi NTT yang akan dikirim ke Jerman.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat salam arahannya menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang sudah terlibat dalam rangka meningkatkan mutu pendidkan di NTT.

Menurut VBL, masalah yang paling berat di seluruh dunia adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Karena itu pemerintah mendorong dengan maksimal, agar SDM generasi muda NTT bukan saja unggul secara teknis dan bisa bekerja, tetapi mereka juga perspektif yang luar biasa.

“Saya selalu sampaikan bahwa bekerja di luar negeri itu mungkin ilmunya sama pengetahuannya sama, tapi perspektifnya akan berbeda,” tegas Gubernur VBL.

Ia mengakui bahwa program vokasi di luar negeri merupakan mimpi yang ingin dilaksanakan sejak lama. Namun keinginan ini terhalang Covid, sehingga baru dilaksanakan hari ini.

“Tentunya vokasi yang kita inginkan adalah bagaimana kita mampu mengerjakan sumber daya kekayaan alam Nusa Tenggara Timur. NTT kaya akan matahari, panas bumi, angin, bahkan arus laut. Tidak mungkin ini dikerjakan oleh pihak asing atau dari luar saja. Tapi dari dalam pun kita harus punya pengetahuan itu,” jelasnya.

BACA JUGA:  Video Penemuan Mayat di Lalendo, Kupang Barat

Gubernur VBL berharap program Vokasi bisa yang dilaksanakan bersama Global Katalyst, bisa menjembatani anak-anak dari NTT agar mampu mengerjakan kekayaan alam yang dimiliki menggunakan tangan dan kerigat sendiri.

“Karena itu kekayaan dan isu besar dunia. Ke depan, isu besar dunia itu energi pangan dan air. Itu merupakan isu besar dunia dan kita harus menuju ke sana,” tandas Gubernur VBL.

Sementara itu, Direktur Global Katalyst Kinan Anindita meyakini, bahwa kerja sama dan kolaborasi ini, bisa membantu siswa siswi tamatan SMA/SMK dari NTT mendapatkan pendidikan vokasi yang sangat berkualitas di Jerman.

Di samping itu, program ini menjamin kesempatan kerja bagi lulusan SMA/SMK selama mereka mengikuti program vokasi.

“Semoga ini semua menjadi titik awal kolaborasi yang lebih luas bagi kita semua di segala macam bidang demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kita,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Linus Lusi mengatakan, program pendidikan vokasi dan training industri akan berpusat Kota Kupang dalam kaitan pendampingan bahasa Jerman, dan pelatihan budaya kerja. Kemudian lokasi yang kedua, pendidikan vokasi dan training industri di Jerman.

Untuk tahun 2023, pihaknya akan mengirim 3000 orang ke Jerman. Kemudian pada tahun 2024 akan dikirim 500 orang, dengan waktu kerja sama berjalan selama 4 tahun, dan diperpanjang setelah melalui tahap evaluasi.

“Tahapan program ini oleh Bapak Gubernur NTT telah mengirim 4 Kepala Sekolah dan 1 orang guru ke Jerman untuk melakukan kunjungan kerja ke industri. Yang kedua, sosialisasi program dari seluruh sekolah yang dilaksanakan pada April tahun 2023. Yang ketiga, pendamping kursus bahasa Jerman, dan yang keempat, pengiriman siswa kerja dan kuliah pada Januari hingga Juni 2024,” tandas Linus Lusi. (*)