Mozambik, KN – Francisco Barajah, seorang Pendeta di Mozambik dikabarkan meninggal dunia karena melakukan hal aneh.
Ia mencoba untuk berpuasa selama 40 hari, seperti yang dilakukan Yesus Kristus dalam Alkitab.
Hasilnya, pendiri Gereja Injili Santa Trindade, meninggal di sebuah rumah sakit di Kota Beira, ketika dirujuk dalam kondisi kritis.
Media setempat mengabarkan, setelah 25 hari tanpa makanan atau air, berat badannya turun hingga tidak bisa berdiri. Barajah yang berusia 39 tahun itu akhirnya dibawa ke rumah sakit atas desakan kerabat dan pengikutnya.
Setelah tiba di rumah sakit, pendeta tersebut didiagnosis menderita anemia akut. Dokter juga menyatakan dia mengalami kegagalan organ pencernaan.
Dokter juga memutuskan untuk memberinya makanan cair. Tapi semua usaha medis gagal, dan pendeta tersebut meninggal pada Rabu 15 Februari 2023.
Barajah dikenal sebagai seorang guru bahasa Prancis di kota Messica di provinsi tengah Manica, berbatasan dengan Zimbabwe.
Jemaat di Gereja Santa Trindade mengatakan, sudah biasa bagi pendeta dan pengikutnya untuk berpuasa. Tetapi tidak untuk durasi yang lama.
Marques Manuel Barajah yang adalah saudara laki-laki dari pendeta malang itu mengatakan bahwa saudaranya itu telah berpuasa,tetapi dia menentang diagnosa medis tentang kematiannya.
“Yang benar adalah saudara saya menderita tekanan darah rendah,” katanya.
Kasus meniru puasa 40 hari Kristus di padang pasir seperti yang dijelaskan dalam Injil Matius ternyata bukan terjadi pertama kali.
Sebelumnya pada 2015, seorang pria Zimbabwe meninggal setelah berpuasa selama 30 hari. Kemudian pada 2006, seorang koroner Inggris menemukan bahwa seorang wanita meninggal saat puasa serupa di London. (*/KN)