Daerah  

Meriahnya Scene Expo Wirausaha Merdeka Politeknik Negeri Kupang

Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari, mulai tanggal 1 sampai 3 Desember 2022.

Kolase foto kegiatan Scene Expo Wirausaha Merdeka Politeknik Negeri Kupang di Lippo Plaza Kupang. (Foto: Ama Beding)

Kupang, KN – Politeknik Negeri Kupang menggelar Scene Expo Wirausaha Merdeka di Atrium dan Selasar Lippo Plaza Kota Kupang.

Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari, mulai tanggal 1 sampai 3 Desember 2022, dan menampilkan produk dari 200 kelompok usaha yang terdiri dari 1001 mahasiswa di Kota Kupang.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat melalui Asisten II Sekda Provinsi NTT Ganef Wurgyanto hadir, dan membuka secara resmi Scene Expo Wirausaha Merdeka Politeknik Negeri Kupang, pada Kamis 1 Desember 2022 sore.

Hadir juga Kepala Program Wirausaha Mandiri Kemenristekdikti Dr. Wahyudi, Dirut Bank TLM Robert P. Fanggidae, Kepala Cabang Utama Bank NTT Boy Nunuhitu, perwakilan Kadin NTT, Wakil Direktur I Politeknik Negeri Kupang Melki Bria Seran, Wakil Direktur II dan III Politeknik Negeri Kupang, serta Dosen Pendamping Lapangan, juga ribuan mahasiswa dan mahasiswi yang hadir meramaikan kegiatan ini.

Seremonial pembukaan Scene Expo Wirausaha Merdeka Politeknik Negeri Kupang berlangsung meriah, karena menampilkan tari-tarian, juga pertunjukan alat musik khas NTT Sasando.

Pasca seremonial pembukaan, para tamu undangan diajak mengunjungi booth-booth yang menampilkan produk-produk olahan mahasiswa Wirausaha Merdeka. Booth-booth didominasi kuliner khas NTT yang terbuat dari makanan lokal seperti Ubi dan Jagung.

Ketua Wirausaha Merdeka, Haspa Usman mengatakan, dari kegiatan Wirausaha Merdeka, pihaknya menghasilkan 200 kelompok wirausaha yang terdiri dari pangan (kuliner), ekonomi kreatif (aksesoris) dan usaha jasa lainnya.

Ide bisnis produk semuanya direncanakaan oleh mahasiswa yang tergabung dalam program Wirausaha Merdeka. Dalam melaksanakan kegiatan produksi, para mahasiswa Wirausaha Merdeka didampingi oleh sekitar 100 Dosen Pendamping Lapangan (DPL).

“Kegiatan Wirausaha Merdeka merupakan salah satu kegiatan yang masuk dalam Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang berdasarkan Permendikti No 3 Tahun 2021, kegiatan ini dijadikan sebagai kegiatan yang dikonversi ke dalam 20 SKS,” kata Haspa Usman dalam sambutannya.

Menurutnya, selama mengenyam pendidikan di semester 5, 6, dan 7, mahasiswa punya hak untuk bisa belajar di luar Prodi. Salah satunya mereka berwirausaha.

“Ide bisnis mahasiswa lebih banyak ke bidang pangan terutama kearifan lokal berbasis kuliner. Semua produk ini dihasilkan oleh mahasiswa,” ungkap Haspa Usman.

Ia menambahkan, dalam pelaksanaan program Wirausaha Mandiri, pihaknya berkolaborasi bersama beberapa Perguruan Tinggi yang ada di Kota Kupang. Endingnya adalah karya para mahasiswa bisa dipamerkan dan dijual dalam seperti Expo yang telah dilaksanakan.

“Kami juga melibatkan pihak luar seperti bank-bank. Seperti Bank NTT juga memberikan kontribusi dalam kegiatan ini, yakni memberikan modal sebagai inkubasi untuk kegiatan mahasiswa ini,” imbuhnya.

BACA JUGA:  Pekerjaan Preservasi Jalan Oesapa-Batas Kota Soe Senilai Rp9 Miliar Berjalan Lancar

Kepala Program Wirausaha Mandiri Kemenristekdikti Dr. Wahyudi dalam sambutannya secara virtual mengatakan, program Wirausaha Mandiri digagas untuk menekan angka pengangguran.

“Program Wirausaha Mandiri yang kami buat, ada 3 hal yang wajib diberikan penyelenggara kepada mahasiswa. Pertama, mahasiswa menemukan ide dan divalidasi. Kedua, mahasiswa dibekali bagaimana membuat prototipe. Ketiga, mahasiswa diajar bagaimana membuat validasi pasar,” kata Wahyudi.

Menurut Wahyudi, mahasiswa yang ikut program Wirausaha Mandiri diharapkan sudah siap untuk menjadi pengusaha.

Ia berharap para mahasiswa yang mengikuti program Wirausaha Mandiri betul-betul bisa melaunching bisnisnya, sehingga akan terbuka lowongan-lowongan pekerjaan dari program Wirausaha Mandiri.

Wakil Direktur I Politeknik Negeri Kupang Melki Bria Seran menyampaikan terima kasih kepada Kemenristekdikti yang telah mempercayakan Politeknik Negeri Kupang melaksanakan progran Wirausaha Mandiri.

Ia mengatakan, melalui Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka, pihaknya berharap para mahasiswa setelah lulus bisa langsung punya pekerjaan.

“Ini juga menjadi indikator kinerja kami di Politeknik Negeri Kupang. Pertama adalah lulusan ini mampu terserap di dunia kerja. Kedua, berapa gaji pertama yang mereka terima. Kami berharap dengan kegiatan Wirausha Merdeka ini, memberikan modal dasar bagi anak-anak bisa lebih cepat mendapat pekerjaan, atau bisa berwirausaha secara mandiri,” tegasnya.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat melalui Asisten II Sekda Provinsi NTT Ganef Wurgyanto mengatakan, profesionalisme dan skill harus ditumbuhkembangkan di masyarakat.

Menurut Ganef, program Wirausaha Mandiri ini sangat bagus dan sudah tepat dilaksanakan oleh Politeknik Negeri Kupang, agar setiap lulusan bisa punya kesempatan langsung bekerja di lapangan.

“Karena kita mau melepas mahasiswa yang bisa mengembangkan ekonomi secara mandiri,” ujarnya.

Ia menjelaskan pemerintah Provinsi NTT sejauh ini telah membentuk pentahelix dalam dunia kerja, sehingga lulusan terutama dari Politeknik Negeri Kupang yang punya skill bisa langsung bekerja.

Ganef juga mengajak mahasiswa Politeknik Negeri Kupang untuk menghasilkan mesin-mesin guna mendukung program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) yang dicanangkan oleh pemerintah Provinsi NTT.

“Ada juga program-program lain seperti di perhutanan sosial, kelautan dan perikanan, peternakan, pakan-pakan ternak. Itu semua bisa dikolaborasikan. Pemprov NTT menyiapkan program dan anggaran. Jika mereka bisa masuk di program itu maka diharapkan pola kemitraan ini bisa dilaksanakan dengan baik,” tandasnya. (*)