Bisnis  

Ini Kata Dirut Bank NTT Tentang UMKM, Sustainability, dan Mitigasi Risiko

Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho pun mengungkapkan alasan di balik gencarnya Bank NTT melakukan pembinaan dan pemberdayaan UMKM.

Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho saat tampil di Podcast Pos Kupang, Minggu 10 Juli 2022 (Foto: Tangkapan layar Podcast)

Kupang, KN – PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur punya salah satu misi yang harus dilaksanakan yakni menjadi motor penggerak ekonomi rakyat.

Untuk menjalankan misi ini, Bank NTT sedang fokus memberdayakan para pelaku maupun produk UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang ada di Nusa Tenggara Timur.

Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho pun mengungkapkan alasan di balik gencarnya Bank NTT melakukan pembinaan dan pemberdayaan UMKM.

Menurut Dirut Bank NTT, UMKM merupakan fondasi ekonomi bangsa. UMKM dinilai mampu memberikan daya tahan terhadap tekanan-tekanan krisis yang selalu mengancam ekonomi bangsa.

Ia menjelaskan, meski dalam situasi tekanan krisis yang terjadi karena pandemi Covid-19, komoditi-komoditi unggulan UMKM lokal seperti Kopi, Coklat, Cengkeh dan Vanili mampu berproduksi dengan baik.

“Belajar dari kondisi ini, maka tidak ada pilihan lain bagi Bank NTT. Kami terus melakukan pembiyaan-pembiayaan kegiatan ekonomi sampai pada level UMKM,” kata Dirut Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho dalam Podcast bersama Pos Kupang, Minggu 10 Juli 2022.

Peraih Top Leader on CSR 2022 ini menerangkan, tidak hanya pemberdayaan, Bank NTT juga rutin melakukan monitoring terhadap perkembangan UMKM binaan.

Monitoring dilakukan secara berkala dan intens oleh tim Direktorat Kredit Bank NTT serta 24 Kantor Cabang Bank NTT, 54 Kantor Cabang Pembantu, serta Kantor Fungsional yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota.

Dari hasil monitoring, ditemukan masih banyak tantangan dan halangan yang masih harus diperbaiki. Persoalan dan tantangan ini terus dibahas untuk diperbaiki dalam rapat evaluasi bersama pihak internal dan kolaborasi yang tergabung dalam ekosistem pembiayaan.

BACA JUGA:  Hingga Oktober Bank NTT Sudah Fasilitasi 4.574 Usaha dengan Plafond Rp30 M Lebih

Go Sustainability dan Mitigasi Risiko Produk

Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho menegaskan, prinsip utama yang harus dipegang oleh setiap insan Bank NTT demi terciptanya Sustainability adalah konsistensi.

“Momentum ini harus dimanfaatkan oleh seluruh insan Bank NTT untuk tidak kehilangan arah, tetapi harus melihat jauh ke depan dengan melakukan penyesuaian perubahan, maka Sustanability itu ada di masa depan,” jelasnya.

Untuk mencapai perkembangan yang berkelanjutan, Bank NTT terus melakukan mitigasi risiko terhadap setiap produk yang diterbitkan, sesuai dengan UU Perlindungan Konsumen.

Salah satu hal yang dilakukan adalah memastikan bahwa produk perbankan harus memiliki mitigasi risiko yang tepat.

“Dalam hal digitalisasi, kemampuan memitigasi risiko, itu melalui pada empat sampai lima tahapan yang dipersyaratkan oleh otoritas maupun bank sentral,” jelas Dirut Alex.

Ia mengambil contoh produk digital Bank NTT yaitu B’Pung Mobile. Menurutnya, produk ini sudah melalui tahapan uji coba oleh pihak-pihak yang berkompeten di bidang digital dan perbankan dunia.

“Sehingga dalam pemanfaatannya, ada beberapa tahapan pengamanan yang harus dilalui oleh pengguna. Di situlah kekuatan dan daya tahan keamanan aplikasi diuji,” ungkapnya.

Dirut Bank NTT Alex Riwu Kaho menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Provinsi NTT dan Kabupaten/Kota sebagai pemilik bank yang terus menunjukan komitmennya mendukung perkembangan usaha Bank NTT.

“Terima kasih juga kepada nasabah, debitur dan mitra Bank NTT yang telah menunjukan komitmennya untuk mendukung Bank NTT melalui penggunaan jasa dan layanan Bank NTT,” tutup Dirut Alex. (*)