Kupang, KN – Sejumlah ASN di lingkup Pemerintah Provinsi NTT akan mengikuti English Training, yang diselenggarakan di Aula El Tari Kantor Gubernur, mulai Senin 20 Juni 2022 mendatang.
English Training Program sangat dibutuhkan oleh para ASN lingkup Pemprov NTT, untuk menambah skill dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris.
Kegiatan ini resmi dilaunching oleh Plt. Sekretaris Daerah Provinsi NTT Yohana Lisapaly didampingi Koordinator English Training Program, Maria Katharina Cindriani Cindy, serta dihadiri ASN peserta English Training Program.
Plt. Sekretaris Daerah Provinsi NTT, Yohana Lisapaly dalam sambutannya saat melaunching English Training Program mengatakan, bahasa merupakan ketrampilan yang wajib dimiliki oleh semua orang. Salah satunya bahasa Inggris.
“Bahasa itu bagi saya merupakan ketrampilan. Paling tidak ada 8 ketrampilan yang harus dimiliki. Karena ketrampilan itu arahnya ke profesionalisme. Salah satunya bahasa inggris,” kata Yohana Lisapaly.
Menurutnya, ada delapan keterampilan yang wajib dimiliki oleh ASN. Salah satunya adalah ASN dituntut untuk harus bisa berkomunikasi secara baik dan efektif.
“Coba bayangkan kita berada di negara lain, terus kita tidak bisa mengerti bahasa mereka. Pasti sangat membingungkan. Jadi komunikasi itu sangat penting,” jelasnya.
Lisapaly menjelaskan, bahasa Inggris saat ini sudah menjadi bahasa internasional yang wajib dimengerti semua orang.
“Kita harus pintar berbahasa Inggris. Karena berada di negara manapun, semua orang pasti berkomunikasi menggunakan bahsa Inggris,” terangnya.
Ia juga memberikan apresiasi kepada puluhan ASN yang sudah hadir dan siap untuk mengikuti English Training Program.
Kata Plt. Sekda, ASN lingkup Pemprov NTT yang bersedia belajar bahasa Inggris, telah siap untuk melanjutkan pendidikan di luar negeri.
“Jadi harus berani. Karena sebenarnya kita ini takut berbicara menggunakan bahasa Inggris. Omong saja. Mau benar atau tidak nanti diperbaiki, untuk menambah kosa kata,” ungkapnya.
Dengan demikian, Plt. Sekda NTT berharap English Training Program dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para ASN, karena program tersebut gratis tanpa dipungut biaya.
“Jadi hari ini saya mampir untuk menguatkan para ASN, sehingga bisa memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Saya minta selama training jangan menggunakan bahasa Indonesia,” terang Yohana Lilipaly.
Sementara Koordinator English Training Program, Maria Katharina Cindriani Cindy dalam sambutannya menjelaskan, dirinya telah diminta oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat untuk mengkoordinasi program tersebut.
Sumber Daya Manusia (SDM), kata dia, merupakan salah satu faktor yang memegang peranan sangat penting dalam sebuah organisasi.
“Karena SDM ini sebagai perencana, pemikir dan penggerak, yang bertujuan untuk mencapai visi dan misi dari sebuah organisasi,” jelasnya.
Menurut Cindy, berbicara visi dan misi, tentu tidak lupa dengan salah satu visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, yaitu mengembangkan SDM masyarakat Provinsi NTT, khususnya ASN di ruang lingkup Pemprov NTT.
“Salah satu yang ingin dikembangkan adalah untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris bagi para ASN yang ada di lingkup Pemprov NTT,” ungkapnya.
Cindy menjelaskan, tujuan dari kegiatan English Training Program adalah untuk membuka kesempatan bagi para ASN untuk melatih dan meningkatkan kemampuan mereka pada bahasa Inggris.
“Karena itu salah satu syarat utama untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Saya rasa sangat penting bagi para ASN untuk bisa melanjutkan sekolah ke luar negeri,” terangnya.
Dengan pengalaman belajar di luar negeri, para ASN diharapkan mampu membuka peluang kerja sama bilateral yang dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan masyarakat NTT.
“Tetapi tentu dibutuhkan persiapan yang matang. Tidak saja dari segi financial, namun kemampuan berbahasa asing, khsusnya bahasa Inggris yang harus dipersiapkan secara baik. Sehingga kami berinisiatif menjalankan English Training Program ini,” jelas Cindy.
English Training Program yang dijalankan sangat selaras dengan misi Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, di mana para ASN harus melatih dan mengembangkan kemampuan mereka, khususnya dalam bahasa inggris.
“Dengan mengikuti program ini, para ASN diharapkan akan lebih percaya diri dalam berkomunikasi dengan menggunakan bahasa inggris, sehingga mampu menjadi pembicara dari OPD yang ada di ruang lingkup Pemprov NTT,” paparnya.
Cindy menambahkan, materi training yang akan diberikan dibagi dalam beberapa bentuk, seperti reading, writting, speaking, listening dan sharing sesion. Pelatihan akan diikuti oleh 2 orang perwakilan dari setiap OPD di lingkup Pemprov NTT.
“Lima skills bahasa Inggris ini memang merupakan persyaratan utama yang dibutuhkan, ketika kita ingin melanjutkan sekolah kita ke luar negeri. Jadi para ASN diharapkan bisa terbiasa dengan metode ini,” pungkasnya. (*)