Belu  

SMK Nenuk Sudah Minta Orang Tua Siswa Asal Tiles Urus KITAS

Menurut Pater Piter, kabar terkait tiga siswa SMK Nenuk asal Timor Leste yang ditolak pihak imigrasi tidaklah benar.

Kepsek SMK Nenuk Pater Piter Bataona, SVD (Foto: Agus)

Atambua, KN – Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Katolik Santo Yosef Nenuk, Pater Petrus Dile Bataona, SVD menegaskan tidak pernah menampung siswa yang tidak jelas identitasnya.

Menurut Pater Piter, kabar terkait tiga siswa SMK Nenuk asal Timor Leste yang ditolak pihak imigrasi tidaklah benar.

Ia menjelaskan, pihak sekolah sudah berkomunikasi dengan orang tua siswa untuk mengurus surat-surat, baik itu surat-surat di KBRI Timor Leste maupun dengan Pihak Imigrasi Atambua di Kabupaten Belu.

Sedangkan dua orang temannya yakni Melino Lekidawa Melo Da Costa dan
Felix Da Costa, mereka juga sementara dalam proses mengurus kartu izin tinggal terbatas (KITAS).

Untuk urusan KITAS, pihak Imigrasi Atambua harus kontak ke pihak Imigrasi di Jakarta dan Imigrasi Jakarta lah yang berhak untuk keluarkan KITAS itu.

“Jadi proses surat menyuratnya begitu,” jelas Pater Piet kepada media ini, Senin 25 April 2022.

Ia menambahkan bahwa, sebelumnya ada kemauan dari pihak terkait untuk menanyakan informasi masuk ke sekolah.

“Saya bilang ikuti contoh dari Melino Lekidawa Melo Da Costa dan
Felix Da Costa. Mereka mengurus di KBRI Timor Leste lalu kemudian urusan di Imigrasi. Karena ini berkaitan dengan KITAS mereka yang sudah tidak berlaku lagi,” jelas Pastor asal Lamalera Lembata.

BACA JUGA:  Seorang Pemuda di Belu Tewas, Diduga Ditembak Oknum Anggota Polisi

Dijelaskan Pater Piter, ketiga orang siswa SMK Katolik St.Yosef Nenuk ini adalah pemegang KITAS hanya karena sudah expired semua, maka harus diperbaharui kembali.

SMK Katolik St.Yosef Nenuk juga tidak akan serta merta menerima yang bersangkutan, karena berkaitan dengan kredibilitas lembaga.

“Dari awal semua siswa dari luar negeri sudah diarahkan bahwa kita hanya akan menerima siswa yang sah atau legal yang memiliki ijin dari pihak Imigrasi untuk berada di sini. Kita tidak pernah melakukan sesuatu yang terlarang atau dianggap melanggar hukum dan undang-undang RI,” ucapnya.

Pater Piter mengaku sudah menyampaikan orang tua Antonio Ndun, ada via sms, bahwa anaknya harus mengurus surat-suratnnya ke KBRI Timor Leste, lalu kemudian kontak dengan Imigrasi Atambua untuk proses suratnya ke pihak Imigrasi Jakarta untuk mendapatkan KITAS. (Agus/KN)