Rayakan HUT ke-3, BMS Berkomitmen Jadi Wadah Pengembangan Karakter Siswa

Misi sekolah beranjak dari kegelisahan terhadap perkembangan moral anak bangsa yang kian tergerus zaman.

Perayaan HUT ke-3 Buoyant Montessori School (Foto: Basten)

Kupang, KN – Buoyant Montessori School (BMS) pada 30 Maret 2022 genap berusia tiga tahun. Sekolah yang didirikan oleh Yayasan Cahaya Generasi Bangsa ini hadir di Kota Kupang dengan misi khusus yakni membangun peradaban bangsa.

Bukan tanpa alasan, BMS Kupang memilih misi mulia ini. Misi sekolah beranjak dari kegelisahan terhadap perkembangan moral anak bangsa yang kian tergerus zaman.

Kepala Sekolah Buoyant Montessori School Aprianoet Selfani, S.Pd mengatakan, pada momentum peringatan Hari Ulang Tahun ke-3 sekolah, BMS Kupang terus berkomitmen menjadi wadah untuk pengembangan karakter siswa.

“BMS Kupang terus menjadi wadah mengembangkan anak dengan karakter Pancasila, berbudi pekerti luhur, dan siap terjun ke dunia kerja atau real life,” kata Aprianoet kepada wartawan Rabu 30 Maret 2022, saat perayaan HUT ke-3 BMS Kupang.

Perayaan HUT ke-3 Buoyant Montessori School (Foto: Basten)

Menurutnya, BMS Kupang punya keunggulan tersendiri dibanding sekolah-sekolah lain di Kota Kupang. Sekolah ini menghadirkan suasana yang nyaman, serta ramah terhadap anak.

Kondisi sekolah yang ramah anak, diyakini bakal mendukung pembentukan karakter anak yang anti bulying, dan selalu mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan mereka setiap hari.

“Hanya hal positif yang kita bagikan kepada anak-anak. Mulai aturan dasar, seperti membuka sepatu, menutup pintu dan lainnya. Jangan sampai mereka lupa terhadap hal positif yang harusnya mereka ketahui. Dan kami BMS bersama yayasan berkomitmen untuk tetap pada track, yaitu anak-anak harus berkarakter Pancasila,” tegas Aprianoet Selfani.

Perayaan HUT ke-3 Buoyant Montessori School (Foto: Basten)

Ia mengakui bahwa selama tiga tahun hadir di Kota Kupang, Bouyant Montessori School (BMS) kian populer, dan punya peningkatan yang sangat pesat. Banyak orang tua atau wali datang dan mendaftarkan anaknya di BMS Kupang.

“Dari tahun pertama hingga tahun ketiga ini, BMS memang mengalami peningkatan yang sangat pesat. Dalam artian, kami sampai menolak peserta didik lain, karena kami menerima anak sesuai kebutuhan kelas dan juga pendampingan para guru, supaya proses belajar lebih maksimal terhadap anak-anak,” jelas Aprianoet menambahkan.

BACA JUGA:  Besok, Partai Demokrat Gelar Rapimda, Satukan Tekad Menangkan MELKI-JOHNI di Pilgub NTT

Selaku Kepala Sekolah, ia memiliki cita-cita dan komitmen besar untuk terus memacu kemampuan peserta didik agar memiliki mental dan kualitas yang bisa diandalkan saat terjun ke dunia kerja.

Perayaan HUT ke-3 Buoyant Montessori School (Foto: Basten)

“Kami mempunyai cita-cita besar, yaitu fly higher, artinya anak-anak terus kita pacu untuk terbang tinggi. Itu komitmen yang selalu kita pegang,” tandasnya.

Sementara Ketua Yayasan Cahaya Generasi Bangsa David Fulbertus mengatakan, pada momentum HUT ke-3 BMS, pihaknya berkomitmen untuk membenahi fasilitas sekolah, kapasitas guru, dan meningkatkan kualitas belajar di sekolah, demi menciptakan generasi unggul ke depan.

Perayaan HUT ke-3 Buoyant Montessori School (Foto: Basten)

Saat ini Yayasan Cahaya Generasi Bangsa sedang mendesain gedung sekolah baru, yang diharapkan bakal beroperasi pada tahun 2024 mendatang.

“Untuk progres rencana pembangunan sekolah sudah tahap akhir desain. Kita harapkan tahun ini kita sudah bisa mulai membangun dan semoga bisa diselesaikan pada tahun 2024 mendatang,” tandasnya.

Ketua Panitia (Kepan) perayaan HUT ke-3 BMS Ritha Blegur mengatakan, tema yang diusung dalam perayaan ulang tahun sekolah adalah “Reach the Bright Future“.

“Kegiatan yang diadakan hari ini berupa pengenalan sejarah sekolah sejak tahun 2019-2022, games, potong kue, tiup lilin, foto bersama, sambutan Kepala Sekolah dan doa bersama,” jelasnya.

Rita menambahkan, rangkaian kegiatan HUT ke-3 sekolah digelar dalam bentuk virtual dan offline.

“Orang tua siswa bisa mengikuti secara virtual dari rumah. Sementara siswa, para guru, staf, dan yayasan hadir dan mengikti perayaan secara offline di sekolah,” pungkasnya. (*)