Ruteng, KN — PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) merangkul para petani kopi di sekitar Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu, melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Melalui kegiatan pelatihan penggunaan mesin roasting dan pengolahan kopi yang digelar di Desa Wewo, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, NTT, pada 19–20 November 2025, PLN berupaya memperkuat keterampilan dan kapasitas petani lokal.
Program ini merupakan wujud komitmen PLN dalam mendorong peningkatan nilai tambah komoditas unggulan daerah, khususnya Kopi Ulumbu, agar semakin berdaya saing dan mampu memberi manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat sekitar.
Kepala Desa Wewo, Lorens Langgut, menyampaikan apresiasinya atas dukungan PLN yang tidak hanya memberikan mesin roasting, tetapi juga menghadirkan pelatihan pengolahan kopi bagi warganya.
“Kami sangat berterima kasih kepada PLN UIP Nusra atas bantuan ini. Mesin ini sangat membantu masyarakat Wewo untuk mengolah kopi secara mandiri sehingga brand Kopi Ulumbu dapat semakin dikenal,” ujarnya.
Pemateri pelatihan, Heribert Aswin, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan memperkuat perekonomian masyarakat melalui peningkatan kualitas produk hilir kopi, terutama bagi komunitas adat Poco Leok.
“Kehadiran PLN UIP Nusra sangat membantu masyarakat dengan memberikan mesin roasting, mesin pembubuk, dan mesin pengemas kopi. Peralatan ini memudahkan petani menghasilkan produk yang lebih baik,” jelasnya.
Aswin menambahkan, perangkat yang diberikan PLN merupakan mesin dengan standar industri.
“Mesin bantuan PLN UIP Nusra ini sudah digital dan jauh lebih maju dibanding mesin-mesin yang selama ini tersedia di Manggarai. Ini akan sangat mempermudah petani dalam proses produksi,” katanya.
Ia juga mengungkapkan bahwa enam pemuda Desa Wewo kini telah menguasai teknik sangrai sesuai standar setelah mengikuti pelatihan tersebut. Menurutnya, peluang peningkatan ekonomi masyarakat semakin terbuka lebar.
“Dengan adanya bantuan ini, pendapatan bulanan masyarakat dari penjualan kopi siap seduh berpotensi meningkat,” tambahnya.
Dari sisi branding, Aswin menyampaikan bahwa nama produk yang diusulkan adalah Ulumbu Coffee.
“Nama ini dipilih karena kopi tersebut tumbuh berdampingan dengan pemanfaatan panas bumi. Selama ini mungkin dianggap sulit, tetapi justru kopi dari kawasan panas bumi kini semakin dikenal dunia,” ujarnya.
Sementara itu, General Manager PT PLN (Persero) UIP Nusra, Rizki Aftarianto, menegaskan bahwa pengembangan komoditas lokal merupakan bagian dari tanggung jawab PLN untuk memastikan kehadiran pembangkit energi bersih dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar.
“Bantuan mesin dan pelatihan pengolahan kopi ini kami harapkan menjadi langkah awal bagi petani untuk naik kelas dan memiliki daya saing yang lebih kuat. PLN akan terus mendampingi agar Kopi Ulumbu dapat berkembang menjadi kebanggaan Manggarai,” ujar Rizki. (Humas PLN)

