Kupang, KN – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berkomitmen untuk memperluas literasi dan inklusi keuangan masyarakat di seluruh wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).
Komitmen ini ditunjukkan melalui Roadshow Edukasi Keuangan di tiga kabupaten, yaitu Timor Tengah Utara, Malaka, dan Belu. Rangkaian kegiatan ini dilakukan pada tanggal 7 hingga 9 Oktober 2025 dan merupakan rangkaian dari Bulan Inklusi Keuangan (BIK) dan World Investor Week (WIW) 2025.
Rangkaian pelaksanaan kegiatan ini difokuskan pada peningkatan literasi dan inklusi keuangan pada kelompok prioritas yaitu perempuan, pemuda dan pekerja informal, demikian disampaikan Kepala OJK Provinsi NTT yang disampaikan oleh Asisten Direktur Bagian Pengawasan Perilaku PUJK, Edukasi, Pelindungan Konsumen, dan LMS OJK Provinsi NTT Polantoro di Kefamenanu, Selasa (7/10).
Kegiatan ini mengangkat tema “Perempuan Cerdas Keuangan, Pilar Kesejahteraan Keluarga”.
“Peningkatan literasi dan inklusi keuangan kepada tiga target sasaran prioritas dimaksud diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Dengan literasi keuangan yang baik, maka diharapkan baik perempuan, pemuda dan pekerja informal akan mampu mengakses produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan, profil risiko dan tujuan keuangan yang dimiliki,” kata Polantoro.
Lanjutnya, perempuan sebagai bendahara keluarga memiliki peran strategis dalam pengelolaan keuangan rumah tangga. Sehingga, dengan literasi dan inklusi yang baik, perempuan diharapkan mampu membantu keluarga dalam merencanakan dan mencapai kesejahteraan finansial keluarga.
Selain perempuan, pemuda juga menjadi target prioritas peningkatan literasi dan inklusi keuangan. Pemuda yang terliterasi dengan baik akan mampu merencanakan keuangan sejak dini sehingga akan mampu mewujudkan kemerdekaan finansial sejak dini.
Pelaku UMKM juga penting untuk memiliki Tingkat literasi dan inklusi keuangan yang mumpuni. Pelaku UMKM akan mampu menggunakan produk dan layanan jasa keuangan untuk mendukung pengembangan usahanya. Selain itu, pelaku UMKM akan mampu memilih instrumen investasi yang tepat untuk menyimpan hasil usahanya.
Langkah OJK ini mendapatkan sambutan positif dan apresiasi dari ketiga Wakil Bupati yaitu Wakil Bupati Timor Tengah Utara Kamillus Elu, Wakil Bupati Malaka Henri Melki Simu, dan Wakil Bupati Belu Vicente Hornai Gonsalves. Mereka menyampaikan kegiatan seperti ini akan membentuk masyarakat yang lebih produktif, sejahtera dan mendukung Pembangunan ekonomi daerah.
Selain kegiatan edukasi keuangan di Kabupaten Timor Tengah Utara, dilakukan pula edukasi keuangan di dua kabupaten lainnya, yaitu:
1. Edukasi keuangan di Kabupatan Malaka dengan tema “Generasi Muda Kreatif, Produktif dan Cerdas Keuangan” bertempat di Aula Resort Cinta Damai, Betun (8/10).
2. Edukasi keuangan di Kabupaten Belu dengan tema “Kerja Gigih, Keuangan Tangguh, Hidup Lebih Maju” bertempat di Aula Rumah Jabatan Bupati Belu, Atambua (9/10).
Kegiatan ini dihadiri oleh Asisten Manajer Kantor Perwakilan BI NTT Mohammad Zehan Irfanda, Kepala Kantor Perwakilan BEI NTT Adevi Sovani Sabath, dan Kepala Divisi Dana PT BPD NTT Salmon Randa Terru, Pemimpin PT BPD NTT yang hadir secara bergantian, dan Representative Officer PT Phintraco Sekuritas Cabang Kupang Imadudin. Selain itu, total peserta yang menghadiri kegiatan dimaksud mencapai 375 peserta yang berasal dari ibu rumah tangga, pelaku UMKM, dan komunitas desa.
Dalam rangkaian kegiatan ini dilakukan pula business/product matching dan showcase UMKM binaan yang bertujuan untuk mempertemukan masyarakat dengan lembaga jasa keuangan di daerah.
Bank NTT melaksanakan business matching bersama jaringan Laku Pandai di tiga kabupaten guna memperluas layanan keuangan hingga ke desa yang secara simbolis diberikan kepada lima perwakilan peserta di masing-masing kabupaten.
BEI juga memfasilitasi pembukaan rekening dana investor (RDI) yang diwakili oleh tiga perwakilan masyarakat. Bank NTT juga menyalurkan pembiayaan mikro kepada satu pelaku UMKM binaan di Kabupatan Balu sejumlah Rp50 juta. Hal ini dilakukan sebagai dukungan terhadap pemberdayaan ekonomi lokal dan perluasan akses pembiayaan produktif. Kegiatan business/product matching ini dihadiri oleh UMKM binaan dari berbagai lembaga keuangan.
OJK juga menyediakan pojok konsultasi keuangan di setiap lokasi yang bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi peserta untuk berkonsultasi tentang sektor jasa keuangan.
Roadshow ini pun terlaksana dengan adanya sinergi dan kolaborasi OJK dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT, Bursa Efek Indonesia (BEI) NTT, dan Bank Pembangunan Daerah NTT (Bank NTT). Kehadiran para pelaku UMKM binaan tersebut menjadi contoh nyata bagaimana akses keuangan formal dapat membantu pengembangan usaha kecil dan menengah di daerah.
Para peserta dapat secara langsung melihat dan berinteraksi dengan produk hasil olahan UMKM lokal seperti, makanan olahan, tenun khas NTT, serta produk kerajinan yang telah berhasil tumbuh dan berkembang berkat pendampingan dan akses pembiayaan dari lembaga keuangan.
OJK Provinsi NTT berharap melalui kegiatan ini masyarakat dapat semakin mengenal dan memanfaatkan layanan keuangan formal secara bijak serta menjadikan literasi keuangan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. (Humas OJK)