Kupang, KN – Dalam upaya memberikan pelayanan maksimal kepada para guru dan tenaga kependidikan ASN PPPK, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Nusa Tenggara Timur tetap membuka layanan administratif meskipun di hari libur.
Layanan ini diberikan sebagai tindak lanjut dari penyerahan Surat Keputusan (SK) pengangkatan ASN PPPK oleh Gubernur dan Wakil Gubernur NTT pada Kamis lalu.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Abrosius Kodo mengatakan, sejak Jumat (25/7), Disdikbud NTT mulai melayani proses penerbitan surat pernyataan melaksanakan tugas dan pengurusan surat perjanjian kerja antara Kepala Dinas dan para guru serta tenaga kependidikan. Pelayanan dimulai pukul 13.00 hingga 20.30 WITA, dan pada hari pertama tercatat sebanyak 581 guru dan tenaga kependidikan telah dilayani.
Menariknya, meskipun hari Sabtu (26/7) merupakan hari libur, Disdikbud NTT tetap membuka layanan, guna mengakomodasi lebih dari 2.900 lebih guru dan tenaga kependidikan.
“Kita tahu para guru dan tenaga kependidikan sudah menunggu cukup lama, dan anak-anak didik mereka pun menanti di sekolah. Karena itu, kami memutuskan untuk tetap memberikan layanan di hari libur,” ujar Ambrosius Kodo kepada Koranntt.com, Sabtu (26/7/2025).
Ambrosius menjelaskan, apabila pelayanan belum rampung hingga Sabtu malam, Disdikbud berkomitmen untuk melanjutkan pelayanan pada Minggu (27/7) mulai pukul 13.00 WITA, usai waktu ibadah.
Sebagai bentuk apresiasi dan kenyamanan bagi para guru, Disdikbud juga menyiapkan tempat menunggu yang nyaman lengkap dengan hidangan snack, teh, kopi, dan susu secara gratis.
Anggaran untuk pengadaan snack dan minuman pun tidak menggunakan dana APBD, tapi dari sumbangan pribadi Kadis Pendidikan dan Kebudayaan NTT.
Seluruh staf dari bidang guru, tenaga kependidikan, Dapodik, hingga keuangan turut dilibatkan untuk memastikan proses pelayanan terhadap para guru berjalan lancar dan efisien.
“Kami ingin memberikan pelayanan terbaik. Kami ingin para guru merasa nyaman, merasa dihargai, dan merasakan bahwa kantor ini adalah rumah besar mereka. Siapa pun guru dari sudut mana pun, harus merasa diterima dan dilayani dengan baik,” kata Ambrosius.
Langkah ini mendapat apresiasi luas dari para guru, yang merasa dihargai dan didukung oleh instansi yang menaungi mereka.
Disdikbud NTT juga terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan di daerah melalui pelayanan prima kepada para pendidik dan tenaga kependidikan.
“Tadi saya minum susu. Ini semua disediakan oleh dinas. Pelayanan di sini bagus terutama saat penerimaan berkas-berkas kami,” kata guru SMA Negeri 1 Maumere, Rafael Roga.
Ia berharap, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT terus menjadi rumah yang ramah bagi para guru dan tenaga pendidikan yang mengabdi untuk kemajuan nusa dan bangsa. (*)

