Daerah  

Gubernur Melki Pimpin Rakor Penanganan Erupsi Gunung Lewotobi, Warga Terdampak Telah Dievakuasi

Erupsi gunung Lewotobi. (Foto: Istimewa)

Kupang, KN – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) segera merespons bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terjadi pada Selasa, 17 Juni 2025. Respons cepat ini diwujudkan melalui rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, pada Rabu, 18 Juni 2025, pukul 10.30 WITA.

Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah pihak terkait dari pemerintah pusat dan daerah, antara lain Menteri Sosial dan jajaran pemerintah pusat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Wakil Gubernur NTT, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, BMKG, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov NTT, Balai Jalan, PLN, Bupati Flores Timur, Bupati Sikka, serta jajaran pemerintah daerah di daratan Flores dan tingkat II lainnya di NTT, termasuk Palang Merah Indonesia (PMI) dan berbagai pihak pendukung lainnya.

Gubernur Emanuel Melki Laka Lena menyampaikan bahwa hasil rapat menyepakati langkah-langkah penanganan bencana, di antaranya memastikan seluruh warga di Flores Timur dan wilayah terdampak tidak berada dalam radius bahaya letusan.

“Warga yang terdampak telah dievakuasi ke lokasi pengungsian yang aman dengan pemenuhan kebutuhan dasar yang terpenuhi,” ujarnya.

Lebih lanjut, Pemerintah Provinsi NTT melalui Asisten III sekaligus Pelaksana Tugas Kepala BPBD NTT memimpin tim penanganan erupsi dan melakukan koordinasi intensif dengan kementerian/lembaga pusat, pemerintah daerah Flores Timur dan Sikka, serta pihak-pihak terkait lainnya.

BACA JUGA:  KPU NTT Gelar Nobar Film Tepatilah Janji di Cinepolis Lippo Plaza Kupang

Pemerintah pusat, khususnya Kementerian Sosial, segera mengirimkan dan mendistribusikan bantuan seperti masker, makanan, dan kebutuhan pokok lainnya, dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait.

Dalam rapat juga disepakati bahwa instansi vertikal pemerintah pusat bersama dinas terkait memastikan layanan publik seperti kesehatan, jalan, air bersih, dan listrik tetap berjalan dengan baik di wilayah terdampak.

Petugas kesehatan secara rutin melakukan pemantauan terhadap kondisi kesehatan warga, terutama para pengungsi yang terpapar debu vulkanik.

Gubernur menegaskan, masyarakat terus mendapatkan informasi terkini mengenai perkembangan penanganan bencana serta edukasi untuk mengantisipasi dan mencegah penyebaran hoaks yang dapat menimbulkan kepanikan.

Selain itu, semua pihak termasuk TNI, Polri, dan unsur masyarakat dari tingkat atas hingga bawah bersiaga dan bekerja sama secara sinergis dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan. Forum koordinasi juga dibentuk di setiap tingkat wilayah agar penanganan bencana dapat berjalan efektif dan cepat.

“Saya mengajak seluruh masyarakat untuk berdoa agar para pengungsi dan warga terdampak diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi masa sulit ini,” pungkas Gubernur Melki. (*)

IKUTI BERITA TERBARU KORANNTT.COM di GOOGLE NEWS