Ruteng, KN – Sebanyak 46 guru Matematika tingkat Sekolah Dasar (SD) Se-Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengikuti kegiatan Pengimbasan Metode Pembelajaran Gasing (Gampang, Asyik, dan Menyenangkan).
Kegiatan yang di laksanakan di SDK Pagal I (Satu) ini di prakarsai oleh Dinas PPO kabupaten Manggarai melalui Tim Trainer, Asisten Trainer yang terhitung sejak tanggal 03-12 Maret 2025. 46 Peserta itu didampingi oleh masing-masing kepala sekolah asal.
Tidak hanya itu, kegiatan pengimbasan metode Gassing yang telah dilakukan sejak tahun 2024 lalu ini bertujuan meningkatkan kompetensi para guru dalam pembelajaran Matematika.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) Kabupaten Manggarai, Wensislaus Sedan bahwa, tujuan kegiatan tersebut adalah untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran di kelas.
Kemudian, mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada murid, bisa mengatasi pembelajaran peserta didik, sehingga bisa menjawab kebutuhan belajar peserta didik.
“Metode ini juga bertujuan agar peserta didik dapat memahami konsep matematika dengan mudah, asik, dan menyenangkan yang diterima dari para gurunya,” ujarnya.
Oleh karena itu ia menyatakan, guru yang sejati adalah guru yang terus belajar. Sebab guru adalah agen perubahan (agen of change).
“Kalau kita menjadi agen of change berarti kita adalah sumber perubahan, supaya kita menjadi pelopor perubahan maka pembelajaran mungkin tidak pernah berhenti,” kata Kadis Wens di depan peserta kegiatan itu.
Ia mengungkapkan, untuk bisa mengetahui dan pelaku perubahan maka guru harus perlu belajar. Kendati lanjut dia, jadilah guru yang sejati sehingga membuat diri guru itu di hargai, di segani, di rujuki baik oleh siswa maupun sesama guru.
“Dengan kita menjadi guru yang sejati maka seharusnya, bagaimana tugas kita (guru) membuatnya riang gembira. Salah satunya adalah dengan cara guru itu sendiri,” ungkapnya.
Kadi Wens menegaskan, setiap anak di jenjang pendidikan dasar sangat membutuhkan sebuah metode belajar yang efektif untuk pengembangan numerasinya.
Oleh karena itu, Metode Gasing ini dibutuhkan untuk layanan pembelajaran yang baik di kelas nantinya. Sesuai dengan isu pendidikan saat ini tentang bagaimana pembelajaran itu bisa menjawab kebutuhan belajar anak.
“Artinya bagaimana kita ciptakan pembelajaran agar anak bisa betah, menumbuhkan kerinduan dalam diri anak, tumbuhkan jiwa ownersip di diri anak, dan anak tidak merasa sulit lagi untuk belajar Matematika tentu dengan layanan pendidikan yang berkualitas,” jelasnya.
Kadis Wens bilang, untuk mempersiapkan pembelajaran di kelas ke depannya dimana untuk semua mata pelajaran agar tetap dilaksanakan lebih baik dan menyenangkan.
“semoga tim Gasing membawa sesuatu yang berharga untuk pengembangan pendidikan di Kabupaten Manggarai dengan layanan yang berkualitas tentunya dengan situasi yang gampang, senang, dan gembira,” tegasnya.
“Dan juga bukan untuk mata pelajaran Matematika saja, tetapi untuk mata pelajaran lainnya, karena kita sudah siapkan diri siswa untuk mendukung mereka ke jenjang yang lebih tinggi,” sambungnya.
Ia berharap, pengimbasan gasing ini akan menjadi pintu masuk untuk terciptanya kelas yang menyenangkan dan menjawab pembelajaran yang berpusat pada murid.
“Kegiatan ini bukan saja dilakukan di sekolah-sekolah di Kecamatan Satarmese Utara. Namun, di wilayah lain di Kabupaten Manggarai juga bisa melakukan kegiatan ini,” tutupnya.
Untuk diketahui, kegiatan pengimbasan Metode Gassing ini sebelumnya telah dilakukan di 3 wilayah kecamatan yakni; kecamatan Satar Mese Utara, Satar Mese Barat dan Wae Ri’i.**