Kupang, KN – Untuk pertama kalinya, calon gubernur NTT yang diusung PKS, NasDem, Hanura dan Partai Ummat, Simon Petrus Kamlasi (SPK) secara terbuka menyebut Paslon Nomor Urut 2 Melkiades Laka Lena – Johanis Asadoma (Melki-Johni) dekat dengan Presiden Prabowo Subianto.
Hal itu disampaikan SPK dalam sesi tanya jawab antar paslon pada Debat ke-3 Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur NTT di Auditorium Undana, Rabu (20/11/2024) malam. “Paslon 02 koalisi besar, dan dekat dengan pemerintah pusat, dengan Pak Prabowo,” kata SPK.
Kedekatan Melki-Johni dengan Prabowo Subianto tersebut lantaran keduanya diusung oleh Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra, serta Kaesang Pangarep, putra bungsu presiden ke-7 RI yang menjabat Ketua Umum PSI, Partai Golkar, Demokrat, PAN dan parpol lainnya.
SPK juga memuji program makan bergizi gratis untuk siswa SD, SMP dan SMA yang menurutnya bakal mendorong pertumbuhan ekonomi NTT.
“Program makan bergizi gratis dari Pak Prabowo ini diperkirakan mendorong pertumbuhan ekonomi NTT di atas 5%,” kata SPK. “Mungkin sudah ada bisik-bisik dengan Pak Prabowo strateginya gimana?,” lanjutnya.
Selesai melontarkan pertanyaan, moderator mempersilahkan cagub Melki Laka Lena menjawab. Menurut Melki, program makan siang bergizi gratis adalah program yang memang dibahas oleh Pak Prabowo bersama koalisi besar, yang mungkin pada saat awal banyak orang mempertanyakan bagaimana cerita dari program ini.
Menurut Melki, program ini dipastikan akan memutar roda perekonomian NTT menjadi lebih baik ke depan.
“Dari anggaran makan siang bergizi gratis sebesar Rp71 triliun, akan masuk ke NTT Rp8 triliun, bahkan lebih besar dari APBD NTT. Kita bisa masuk pada bagian hulunya, mempersiapkan bahan-bahan baku dari program ini, mulai dari mempersiapkan ayam petelur, ayam pedaging, hortikultura dan bahan pangan lainnya,” jawab Melki ke SPK.
Melki melanjutkan,uang sebesar Rp8 triliun tersebut dipastikan akan memutar roda perekonomian NTT akan jauh lebih kuat, namun, pemerintah daerah harus memastikan bahwa banyak anak NTT menjadi pengusaha kuliner menjadi bagian dari mempersiapkan rantai gizi ini.
Melki menyebutkan, sebanyak 20 orang dari NTT berangkat ke Hambalang untuk belajar bagaimana membuat program makanan bergizi gratis ini, sekaligus memastikan seluruh progam ini, bukan sekadar membuat anak-anak NTT memiliki gizi yang bagus, tetapi juga ada rantai gizi yang lebih bagus oleh seluruh masyarakat NTT, termasuk kaum rentan.
SPK Ingin Terlibat
Moderator kemudian minta SPK menanggapi jawaban dari Melki Laka Lena tersebut. “Pak Melki, nanti titip sampaikan Pak Prabowo, bahwa kita akan membantu Pak Prabowo menyiapkan tempat-tempatnya karena ini tersebar, bisa melibatkan polres dan koramil,” ujarnya.
Menurut SPK, jika ia Bersama wakilnya Andre Garu terpiih sebagai gubernur dan wakil guberur, akan mempersiapkan ini sekuat-kuatnya. “Tidak langsung semuanya dari pusat karena akan memberikan penghasilan ekonomi bagi masyarakat,’ ujarnya.
Melki Ikut Membahas Program Ini
Saat moderator memberikan kesempatan lagi kepada cagub Melki Laka Lena menanggapi jawaban SPK, Melki menyebut sebelum berhenti dari anggota DPR RI, ia yang ikut membahas program ini bersama pemerintah.
Ketika itu, Melki menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IX DPR RI. Dalam pembahasan itu, lanjut Melki, pemerintah pusat minta dukungan dari NTT untuk mengunakan dengan baik anggaran yang sangat besar tersebut.
Dengan demikian, pernyataan SPK yang menyebutkan ingin membantu Prabowo menyiapkan program ini di daerah, ternyata jauh-jauh hari sudah dibahas oleh Melki Laka Lena.
Oleh karena itu, Melki mengajak seluruh masyarakat NTT bersiap menerima ini dengan baik yang akan dimulai pada 2 Januari 2025.
“Mama-mama yang memiliki usaha kuliner,anak-anak muda, kaum milenial siap menerima dengan baik. Mau masuk dari sektor hulu mempersiapkan bahan-bahan untuk makanan bergizi atau sektor hilir mempersiapkan makanan untuk sekolah-sekolah mulai dari SD sampai SMA,” tutup Melki Laka Lena. (gma/tim)