Kupang, KN – Wujudkan impian SMKN 2 Soe, PLN telah memberikan bantuan berupa simulator Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) serta sertifikasi kompetensi Energi Baru Terbarukan (EBT) sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Kepala SMKN 2 Soe, Nifron Karelistar Fallo menyampaikan, dengan adanya bantuan simulator dari PLN sangat berdampak untuk kemajuan pembelajaran Program Keahlian Teknik Energi Terbarukan yang ada di sekolah.
“Pembelajaran jadi sangat terbantukan, lebih khususnya peningkatan kompetensi guru dan siswa dalam hal energi baru terbarukan. Selain itu, Program sertifikasi juga memperkaya pengalaman belajar kami dan memberikan kepercayaan diri tambahan bagi siswa dan guru untuk terjun ke dunia profesional dengan bekal keahlian yang solid dan terakreditasi,” ucapnya.
Salah satu murid yang telah mengikuti program pelatihan dan sertifikasi bernama Sandi Benu kelas XII sangat bersyukur dan berbangga.
“saya dan teman-teman mengucapkan terima kasih kepada PLN yang telah memberikan bantuan ini, harapannya kami bisa memanfaatkan bantuan ini dengan baik dalam praktik di sekolah,” ungkap Sandi.
Guru SMKN 2 Soe bernama Nehemia Misa (Guru Program Keahlian Teknik Energi Terbarukan) menyebutkan bahwa dengan adanya bantuan peralatan praktik dan sertifikasi dari PLN, sangat membantu siswa dan guru melaksanakan proses pembelajaran. Selain itu siswa terbantu dari segi biaya unuk mengikuti uji kompetensi karena biaya yang dibebankan kepada siswa dapat terbantu melalui bantuan PLN.
PLN Unit Pelaksana Pembangkitan UPK) Timor melakukan serah terima simulator PLTMH sebanyak 2 Unit dan PLTB sebanyak 1 Unit kepada SMKN 2 Soe yang dihadiri oleh Kepala Sekolah, termasuk perwakilan PLN UPK Timor, pengurus SMKN 2 Soe, serta siswa dan guru.
General Manager PLN UIW NTT Ajrun Karim mengatakan, “Simulator ini merupakan alat pelatihan canggih yang dirancang untuk memberikan pengalaman praktis tentang pengoperasian dan pengelolaan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan dan pemahaman yang mendalam tentang teknologi PLTMH dan PLTB, serta dapat menambah keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan industri energi di masa depan,” kata Ajrun.
Senada dengan hal itu, Manager PLN UPK Timor, Ismanta menambahkan bahwa PLN UPK Timor juga memberikan program sertifikasi kompetensi EBT untuk 29 siswa dan 3 guru SMKN 2 Soe pada tahun 2024. Sertifikasi ini bertujuan untuk meningkatkan keahlian serta kredibilitas tenaga pendidik dan siswa dalam bidang energi baru dan terbarukan. Program ini akan memberikan pengakuan formal atas kompetensi yang dimiliki serta memastikan bahwa peserta didik siap untuk menghadapi tantangan dan peluang dalam industri energi terbarukan.
“Kami bangga dapat memberikan solusi teknologi yang diperlukan untuk meningkatkan pelatihan dan keterampilan, dan kami terus berkomitmen untuk berkontribusi pada pengembangan energi terbarukan yang lebih luas di Indonesia. Salah satunya dari bidang pendidikan yang siap menghadapi tantangan global dan berkontribusi pada pembangunan sektor energi yang berkelanjutan,” tutup Ismanta. (Humas PLN)