Daerah  

Malindo Lirik NTT untuk Pengembangan Hasil Pertanian dan Kelautan

Kemasan produk. (Foto: Istimewa)

Kupang, KN – Malindo berkomitmen untuk bersama-sama masyarakat NTT dalam rangka pengembangan dan pengolahan hasil pertanian, perkebunan dan kelautan.

Potensi hasil pertanian lokal beberapa daerah di NTT menjadi salah satu daya tarik positif dalam rangka peningkatan pendapatan bagi rakyat desa, melalui pemanfaatan hasil bumi yang ada.

Direktur LPTTG Malindo Rikardi Sakaruddin, S.H mengatakan, Malindo sebagai lembaga pengembangan teknologi tepat guna gencar melakukan sosialisasi dan bersilaturahim.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka penawaran program pengembangan pro rakyat dengan beberapa Kepala Daerah yang pro pada kepentingan rakyat di seluruh wilayah NTT.

“Saya sudah menyampaikan program pro rakyat ini kepada beberapa Bupati di NTT seperti Bupati SBD dan Bupati Sabu Raijua. Giat kongkrit ini hasilnya dapat dirasakan langsung oleh masyatakat, menghidupkan kegiatan produksi di setiap rumah tangga, serta dapat memanfaatkan hasil pertanian, perkebunan dan kelautan menjadi produk olahan berbasis pangan kering berstandar sebagai produk unggulan daerah, yang layak pasar lokal maupun ekspor,” ujar Rikardi dalam keterangan tertulisnya yang diterima media ini, Selasa (2/4/2024).

Ia menyatakan, niat dan cita-cita para kepala daerah yang ditemui sangat luar biasa. Pemerintah daerah di NTT sepakat bahwa program ini bisa memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

BACA JUGA:  Pemprov akan Kirim 2000 Lulusan SMA/SMK ke Jerman, Bank NTT Siap Fasilitasi

“Cukup rakyat saya bisa bekerja, berpendapatan secara berkelanjutan. Ada uang untuk kebutuhan sehari-hari, pendidikan anak-anak dan kebutuhan lainnya terpenuhi. Setidaknya itu ungkapan yang Malindo tangkap dari Pimpinan Daerah tersebut,” ungkap Direktur Malindo.

Pasca kegiatan pelatihan, nantinya masing-masing daerah mitra akan memiliki produk dengan brand yang sumber bahan dan produksinya berasal dari rakyat, serta memiliki pabrik unit finishing sebagai tempat tujuan penjualan hasil produksi rakyat untuk dikemas modern dan didistribusi sesuai standar pasar lokal ataupun ekspor.

“Kita menargetkan adanya gelora peningkatan pendapatan rakyat desa di berbagai Kabupaten mitra Malindo di Provinsi NTT, sehingga akan ada tren positif bagi perputaran ekonomi di Daerah yang langsung dirasakan oleh rakyat,” terangnya.

Direktur Malindo menambahkan, program ini berpotensi meningkatkan nilai tambah produksi seperti jagung, ikan, pisang, ubi, buah semu mente, rumput laut, dan sorgum.

“Kurang lebih 60 jenis hasil pertanian, perkebunan dan kelautan dapat diolah langsung oleh rakyat menjadi Produk Unggulan pangan kering berdaya saing dengan pola pelatihan 70% praktek dan 30% mind set atau pola pikir oleh Tim instruktur Malindo,” pungkas Rikardi. (*/KN)