World Kidney Day 2024, Manajement RSUD Ruteng Sosialisasi Kesehatan di Ruang Pasien Hemodialisa

World Kidney Day 2024, Manajement RSUD Ruteng Sosialisasi Kesehatan di Ruang Pasien Hemodialisa. (Foto: Yhono Hande)

Ruteng, KN – Dalam rangka memperingati Hari Ginjal Sedunia (World kidney Day 2024), direktur RSUD Ruteng, dr. Oktavianus Y. Ampur, Sp.B, didampingi dr. I Gusti Made Sunia, serta jajaran managemen melakukan kunjungan ke ruangan perawatan Hemodialisa Jumat, (22/3/2024).

Kunjungan para manajemen Rumah Sakit ini untuk menunjukkan komitmennya mendukung pasien yang sedang menjalani perawatan Hemodialisa (HD) atau cuci darah.

Selain itu, kegiatan ini juga merupakan rangkaian dalam memperingati sebagai hari Ginjal Sedunia atau World Kidney Day yang selalu dirayakan setiap bulan Maret.

Karenanya, para crew management ini berkunjung dan memberikan sosialisasi kepada pasien terhadap meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan ginjal serta mendorong tindakan pencegahan terhadap penyakit ginjal.

I Gusti Made Sunia, A,Sp.PD, sebagai penanggung jawab unit HD mengatakan setiap tanggal 14 Maret, pihak management RSUD selalu memperingati hari Ginjal sedunia.

“Seharusnya hari ginjal sedunia diperingati setiap tanggal 14 Maret, walaupun diperingati hari ini yang terpenting tidak lupa,” ucap dr. Made kepada Koranntt.com.

Ia menjelaskan, ginjal adalah salah satu bagian dari organ manusia yang cukup vital karena memiliki peran penting dalam proses penyaringan darah dan pembuangan limbah dari tubuh.

Sehingga lanjut dia, cuci darah adalah prosedur medis untuk membuang racun dari dalam tubuh.

BACA JUGA:  Polisi Berhasil Amankan Pelaku Pencurian Handphone di Manggarai

Prosedur ini dilakukan ketika ginjal mengalami kerusakan atau tidak bisa berfungsi dengan baik, misalnya akibat gagal ginjal.

“Saat ini di RSUD Ruteng memiliki 7 (tujuh) mesin cuci darah dan telah beroperasi secara normal sejak 6 tahun lalu,” sebutnya.

Hingga saat ini lanjut dr. Made, pihaknya sedang menangani 34 pasien cuci darah dari berbagai daerah.

Terpisah, salah satu pasien Andreas Wunda (58) asal Dampek, Lamba Leda Utara, Manggarai Timur, mengungkapkan dirinya mengidap penyakit (Ginjal) ini sudah 6 tahun 4 bulan.

“Pertama sejak saya datang itu seperti mayat tapi puji Tuhan, sampai hari ini masih bisa beraktivitas seperti biasa,” ungkap Andreas.

Andreas pun mengaku kalau pelayanan di RSUD Ruteng hingga saat ini sangat bagus.

“Kalau tidak seperti itu kami tidak mungkin bertahan hidup disini,” ungkapnya.

Meski ketersediaan peralatan yang cukup, kata Andeas, ia berharap kedepannya ada penambahan mesin cuci darah, sehingga tidak terjadi antrian diantara pasien.

“Karena itu kami menyampaikan terima kasih kepada pihak Rumah Sakit, karena dengan cara atau gaya pelayanan mereka selama ini terbukti kami masih bisa bernafas,” tandasnya. (*)

IKUTI BERITA TERBARU KORANNTT.COM di GOOGLE NEWS