Peduli Dunia Pendidikan, Wakapolres Manggarai Apresiasi Bripka Syamsuddin

Wakapolres Manggarai Kompol Karel (Foto: Yhono Hande)

Ruteng, KN – Wakapolres Manggarai Kompol Karel Leukona S.Kom.M.M mengapresiasi atas kepedulian dari anggotanya Bripka Syamsuddin terhadap dunia pendidikan.

Bripka Syamsuddin diketahui rela menyisihkan uang pribadinya untuk membangun Yayasan yang bergerak di bidang pendidikan sekolah Taman Kanak-kanak (TK) dan SD MIS (Madrassah Ibtidaiyah Swasta Swasta).

Ia rela mengajukan kredit berkali-kali di Bank. Bahkan saat ini ia pun hanya menerima gaji bersih Rp200.000 dari profesinya sebagai polisi. Separuhnya diberikan untuk kebutuhan sekolah termasuk gaji guru. Selain itu, ia nyaris menjual rumah pribadinya untuk membiayai sekolah anak-anak kurang mampu.

Aksi mulia yang dilakukan oleh seorang polisi ini pun ternyata mendapat respons baik dari pimpinanannya yakni Wakapolres Manggarai

“Apa yang dibuat oelah anggota kami itu sangat luar biasa, meski ditengah kesibukan nya saat ini dalam rangka Pemilu serentak tahun 2024,” kata Kompol Karel kepada Koranntt.com belum lama ini.

Ia mengakui, yang dilakukan oleh Bripka Syamsuddin yaitu dia menyisihkan sebagian penghasilan untuk membangun sekolah di kota Ruteng.

Karena itu hal-hal seperti ini patut dijadikan contoh untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) khususnya pada masyarakat Manggarai.

“Ini juga sebagai contoh bagi personil lain untuk bisa berbuat, setidak-tidaknya bisa membantu masyarakat di Manggarai secara umum,” ungkapnya.

Dikatakannya, Bripka Syamsuddin merupakan orang selalu aktif dalam setiap pekerjaannya.

“Dalam tugas kesehariannya Bripka Syamsuddin selalu mendapat respon yang baik dan bagus dari sesama anggota, pimpinan maupun dari masyarakat,” pungkasnya.

Seperti diketahui, bahwa kisah Bripka Syamsuddin (40) ini berawal dari rasa perihatin melihat anak-anak usia dini yang lahir dari keluarga tak mampu dan anak yatim piatu yang putus sekolah.

Karena itu Bripka Syamsuddin, polisi yang bertugas di Polres Manggarai ini tergerak mendirikan Yayasan Pendidikan Islam FII Sabilillah Ruteng.

Yayasan ini terletak di Kumba – Ruteng tepatnya samping Bandara Frans Sales Lega, Kelurahan Satar Tacik, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Yayasan yang ia bangun tersebut telah berdiri sejak tahun 2019. Saat ini Yayasan ini telah bergerak cukup luas, yakni bidang pendidikan sekolah Taman Kanak-kanak (TK) dan SD MIS (Madrassah Ibtidaiyah Swasta Swasta).

Sekolah TK Deen Assalam beralamat di Cunca Lawar, Kelurahan Satar Tacik, sekolah ini sudah berjalan 6 tahun, namun untuk gedung TK ini masih berstatus kontrak dengan nilai Rp2,5 juta per tahun dengan jumlah guru 4 orang.

BACA JUGA:  Pemprov NTT Bantah Beri Hadiah Mobil Ignis untuk Nadia

MIS sendiri memperoleh izin dari Kementerian Agama mengeluarkan Izin operasional pada Juli 2023 lalu dengan nomor NSM 111253100008 dan NPSN 70044225.

Posisi gedung MIS sendiri terletak di Kumba, Kelurahan Satar Tacik, fasilitas pun lengkap yakni perangkat komputer dan CCTV disediakan pada setiap ruangan yang ada.

Tanah ini pun milik pribadi dari Bripka Syamsuddin hasil kredit dari salah satu bank di Manggarai.

Saat ini sekolah MIS pun tengah berlangsung kegiatan belajar dengan jumlah siswanya 20 orang untuk kelas I. Sementara untuk guru-gurunya berjumlah 3 orang. Sungguh luar biasa sebab perjuangan mendapatkan terhadap murid ini pun hanya membutuhkan waktu satu hari.

Sekolah Mendapatkan Akreditasi ‘B’ dan Juara Tingkat Nasional

Terpisah, Kepala sekolah TK Deen Assalam Ruteng Rinimulya Sari mengatakan acara wisuda tersebut digelar untuk kali ketiga sejak sekolah itu dibuka pada tahun 20219 silam.

“Ini acara wisuda yang ketiga, jumlah peserta sebanyak 45 orang,” katanya

Dia berharap 45 peserta yang diwisuda dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang sudah mereka dapat selama dididik di TK Deen Assalam Ruteng.

“Pada umumnya anak-anak yang tamat dari TK Deen Assalam Ruteng memiliki kemampuan membaca dan menulis, saya berharap mereka bisa teruskan itu saat mereka masuk ke jenjang SD,” ujarnya.

Pada kesempatan itu dia juga berharap agar sekolah-sekolah MI yang ada di Ruteng dapat menerima 45 peserta yang diwisuda sebagai murid di tingkat SD.

Selain itu dia juga berharap bagi Orang tua terutama yang beragama muslim yang memiliki anak usia 3 sampai 6 tahun untuk mendaftarkan anak-anak mereka di TK Deen Assalam Ruteng.

“Ada banyak program yang kita jalankan di Sekolah ini yang pada prinsipnya bermanfaat bagi anak-anak dan orang tua murid misalnya memberikan beasiswa selama 1 tahun ajaran bagi anak-anak yang orang tuanya sudah meninggal atau secara ekonomi tidak mampu,” ungkapnya.

Dia juga menerangkan, sekolah Deen Assalam Ruteng itu telah menoreh status akreditasi B dan sudah pernah mengikuti perlombaan di tingkat nasional.

“Meski dari sisi usia Sekolah ini baru berapa tahun namun kita sudah berakreditasi B dan pernah mengikuti lomba di tingkat Nasional dan kita dapat peringkat 1 harapan,” pungkasnya. (*)