Ruteng, KN – PT Perushaan Listrik Negara (PLN) Persero terus memberikan sumbangsih nyata kepada masyarakat yang berada di wilayah sekitar PLTP Ulumbu.
Tanggung jawab sosial ini diberikan dalam bentuk pemberdayaan masyarakat lewat sejumlah program pertanian, seperti pengembangan tanaman holtikultura dan lain sebagainya.
Assistent Manager Perizinan dan Umum PT PLN UIP Nusra Lalu Irlan Jayadi menegaskan, PLN tidak hanya melayani masyarakat di bidang kelistrikan, tetapi PLN juga hadir memberikan tanggung jawab yang nyata kepada masyarakat sekitar PLTP Ulumbu.
Ia menyampaikan, ketika PLN mengembangkan energi terbarukan atau mengembangkan listrik yang ramah lingkungan, maka di saat yang bersamaan, PLN juga harus memperhatikan potensi masyarakat dan lingkungan sekitar.
“Tentu saja Ini lebih menarik karena dari aspek keterlibatan sosial itu harus dilihat secara berjangka dalam artian bahwa setiap program pengembangan masyarakat yang dihadirkan oleh PLN itu harus menitikberatkan pada membangun kemandirian. Artinya kita melihat potensi di kampung ini itu seperti apa misalnya pada bidang pertanian atau hortikultura begitu juga dengan bidang-bidang lainnya,” ungkap Irlan saat kegiatan Free Prior Informed Consent (FPIC) atau persetujuan atas dasar informasi di awal tanpa paksaan (PADIATAPA) di Kampung Lale, Desa Wewo belum lama ini.
Ia menjelaskan, dalam kegiatan FPIC, PLN menyampaikan informasi secara rinci kepada masyarakat tentang program pengembangan PLTP Ulumbu.
“Kegiatan itu dari berbagai aspek atau sisi yang dibahas baik itu dari sisi lingkungan, sosial, kesehatan, maupun keselamatan dan bagaimana tahapan setiap program itu dapat berjalan dengan baik,” jelasnya.
“Tentunya setiap tahapan itu kita akan menyampaikan dasar-dasar pertimbangan baik teknis maupun non teknis sesuai regulasinya itu seperti apa,” sambung Irlan.
“Alhamdulillah masyarakat di kampung Lale menerimanya dengan baik dan cermat apa yang kami sampaikan sejauh ini,” ujarnya.
Selain menyampaikan tentang program pengembangan PLTP Ulumbu, PLN juga ingin mendengarkan secara langsung aspirasi atau masukan dari masyarakat.
“Masukan itu baik dari dari sisi pengelolaan sosial, kemudian bagaimana ke depan terkait pengembangan manusianya, tenaga kerja, pendidikan dan lainnya. Tentu saja dari momen-momen ini kita bisa membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat di sekitar area rencana pengembangan yang tentunya kami ingin meminimalisir terkait informasi yang beredar yang tentunya tidak benar,” pungkasnya. (*)