Mataram, KN – PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) turut menghadiri upacara adat Penti atau syukuran di Gendang Lale, Desa Wewo, Kecamatan Satar Mese, Kabupaten Manggarai, NTT, pada Kamis, 28 September 2023.
Tradisi Penti melibatkan seluruh pihak dalam satu kampung dan pihak lain yang mengelola aset (tanah) dalam wilayah gendang. Untuk itu, PT PLN (Persero) UIP Nusra hadir sebagai pemilik lahan di Lingko Nio dan bagian dari keluarga besar Gendang Lale.
Bagi masyarakat Manggarai, Penti merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan karena mampu melewati musim kerja yang lama dan menyambut musim kerja yang baru. Warga setempat bersama perwakilan PT PLN (Persero) UIP Nusra membaur dalam suka cita selayaknya keluarga.
Belasan perwakilan PT PLN (Persero) UIP Nusra menghadiri upacara adat Penti sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan dan para leluhur sekaligus memperat hubungan yang selaras dengan roh-roh nenek moyang Gendang Lale, sesama manusia, dan juga alam sekitar wilayah Poco Leok, khususnya lahan yang saat ini dijadikan sebagai lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu.
Dalam ritual Penti, sebanyak ratusan warga Gendang memenuhi setiap sudut Mbaru Gendang. Seluruh yang hadir tampak antusias. Perwakilan PT PLN (Persero) UIP Nusra disambut dengan upacara Tuak Curu dan Manuk Kapu sebagai salah satu rangkaian dari acara penyambutan bagi tamu dari luar gendang yang hadir.
Kepala Desa Gendang Lale, Laurensius Langgut, mengaku senang dengan kehadiran PT PLN (Persero) UIP Nusra sebagai Ase Kae dan bagian dari keluarga Gendang Lale. Kehangatan dalam upacara tersebut sekaligus menjadi bentuk dukungan warga terhadap rencana pengembangan PLTP Ulumbu unit 5-6 di Poco Leok.
“Sudah 12 tahun Ulumbu beroperasi, kami di sini tidak merasakan dampak buruknya, yang kami rasakan selama 12 tahun ini malah manfaat baiknya bagi kami di Desa Wewo.” ucap Laurensius Langgut.
Penti bagi kehidupan orang Manggarai merupakan salah satu upacara adat yang hingga kini masih dilestarikan. Ritual adat ini memliki makna yang luhur sebagai ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan leluhur atas hasil panen juga sebagai medium rekonsiliasi atau perdamaian antarwarga kampung.
Melalui berbagai kesempatan, PT PLN (Persero) selalu berusaha terlibat dan melibatkan masyarakat guna memperat hubungan antara PT PLN (Persero) dengan stakeholder dalam proyek infrastruktur yang dikerjakan.
General Manager (GM) PT PLN (Persero) UIP Nusra, Abdul Nahwan, mengatakan kehadiran PLN dalam upacara tersebut merupakan bentuk tanggung jawab dan kepedulian PLN terhadap pelestarian budaya di Manggarai.
“Kami menyambut dengan penuh hormat atas undangan adat Penti serta pengukuhan kami sebagai Ase Kae Gendang Lale. Semoga melalui tradisi ini dapat memperat hubungan kekeluargaan PLN dengan warga Manggarai,” ujar GM Abdul Nahwan.
Saat ini, proyek pengembangan PLTP Ulumbu unit 5-6 di Poco Leok telah memasuki tahap pelakasanaan pengadaan lahan. Komunikasi dan kerja sama antara PT PLN (Persero) UIP Nusra dengan masyarakat setempat pun akan semakin intens. Dengan demikian, PT PLN (Persero) dapat menyukseskan pembangkit ramah lingkungan sesuai visi pemerintah dan warga dapat memeroleh manfaatnya secara maksimal.
Pengembangan PLTP Ulumbu merupakan upaya transisi energi penyediaan energi tenaga listrik yang memanfaatkan sumber energi baru terbarukan (EBT), sesuai dengan Peraturan Presiden nomor 112 Tahun 2022 tentang Percepatan Pengembangan Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik, dan merupakan upaya pemerintah mengurangi emisi karbon serta mencapai bauran energi terbarukan sebesar 23% tahun 2025.
Langkah perluasan kapasitas PLTP Ulumbu 2×20 MW ini sangat strategis dan penting. Melalui pemanfaatan energi bersih dan murah yang bersumber dari geothermal Poco Leok, dapat menekan subsidi energi yang harus disediakan pemerintah, dan pemanfaatan energi listriknya dapat dinikmati oleh masyarakat setempat. (*/kn)