Pj Wali Kota Kupang Diminta Lebih Bijak Saat Menerima Aspirasi dari Warga

Acara ngopi pintar Paman Sam bersama Forum Masyarakat Peduli Kota Kupang (FMPKK). (Foto: Ama Beding)

Kupang, KN – Perseteruan antara sejumlah warga Kota Kupang dari Forum Masyarakat Peduli Kota Kupang (FMPKK) dan Pj. Wali Kota Kupang George M. Hadjoh beberapa waktu lalu menuai beragam tanggapan dari masyarakat.

Tokoh sekaligus satu pemerhati masalah di Kota Kupang, Dr. Semuel Haning, SH.,MH memberikan tanggapan terkait hal tersebut.

Menurut Samuel Haning, seorang pemimpin harusnya lebih bijak dan kalem saat menerima aspirasi atau kritikan dari warga Kota Kupang.

Ia menyebut, perseteruan terjadi karena ada aksi tunjuk-tunjuk dan pukul meja yang dilakukan oleh Pj Wali Kota Kupang George Hadjoh saat beraudiens dengan warga yang datang menyampaikan aspirasi.

Semuel Haning menyatakan, aksi Pj Wali Kota George Hadjoh adalah API atau Aksi Pemicu Interset, yang menyebabkan adanya protes balik dari warga.

“Hari ini kita bertemu, sehingga persoalan kemarin itu bisa clear. Kalau bukan kita yang bertemu saudara-saudara kita, siapa lagi? Sehingga kita bisa mengayomi seluruh masayarakat,” ujar Semuel Haning usai bertemu dengan sejumlah warga Kota Kupang, dalam acara Ngopi Pintar, Rabu 19 Juli 2023 sore.

Ia menjelaskan, semoga dengan pertemuan tersebut, ke depan hal-hal seperti perseteruan itu tidak terjadi lagi.

“Ini juga refleksi bagi seorang pemimpin di Kota ini. Kalau filosofi saya, lebih baik saudara saya menampar, daripada musuh yang mencium. Ini hikmat yang kita ambil,” jelasnya.

Paman Sam meminta kepada Pj. Wali Kota Kupang George Hadjoh untuk membangun komunikasi dengan warga yang menyampaikan masukan dan kritik, hingga terjadi konflik belum lama ini.

“Saya minta Pak George, ini adik-adik saudara kita. Kalau ada apa-apa, silahkan kontak mereka dan buka diri,” ungkapnya.

Ia menegaskan, perseteruan antara warga dan Pj Wali Kota Kupang George Hadjoh terjadi karena miskomunkasi. Sehingga kedua belah pihak diminta untuk membuka diri dan membangun komunikasi untuk mengakhiri konflik tersebut.

BACA JUGA:  Covid-19 Kota Kupang 13 Maret 2021: Pasien Sembuh 3.763, Dirawat 1.224

“Kita tidak ingin seperti itu lagi. Mari kita rangkul semua, sehingga aspirasi masyarakat bisa terjawab dengan baik,” pungkasnya.

Hapris Kolimon sebagai Koordinator Forum Masyarakat Peduli Kota Kupang (FMPKK) mengatakan, aksi yang dilakukan beberapa waktu yang lalu adalah bentuk kecintaan mereka sebagai warga Kota Kupang terhadap Pj Wali Kota Kupang.

Menurutnya, ada 15 poin tuntutan yang disampaikan kepada Pj Wali Kota Kupang di antaranya meminta maaf kepada warga yang sudah mendapat perlakuan kasar lewat body shiping.

“Bahasa pemimpin yang bijak, tidak boleh maki,” sebut Hapris Kolimon.

Selanjutnya, mereka juga meminta agar Pj Wali Kota Kupang tidak lagi dicalonkan menjadi Pj Wali Kota Kupang tahun 2023-2024.

Hal ini karena mereka menilai sejumlah program Pj Wali Kota Kupang George Hadjoh belum berhasil.

Hal ketiga lanjutnya, yakni mereka terkait rotasi pejabat lingkup Kota Kupang yang dilakukan oleh Pj Wali Kota Kupang tanpa ada dasar aturan yang jelas.

“Ini sesuatu yang aneh. Sehingga waktu diusulkan kembali ke KASN, usulannya langsung ditolak,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Hapris juga menampik, bahwa aksi yang dilaksanakan dimotori oleh kepentingan mantan Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore.

Sementara peserta aksi unjuk rasa Ferdinand Pello mengatakan, kata-kata yang dilontarkan oleh Pj Wali Kota Kupang sebagai pejabat publik kurang sopan.

Ia meminta agar pihak-pihak yang terlibat dalam mengusulkan calon Pj. Wali Kota Kupang untuk merekomendasikan calon yang matang secara emosional.

Sedangkan Allan Modjo salah satu warga Kota Kupang minta Pj Wali Kota Kupang George Hadjoh untuk lebih membuka ruang, agar warga bisa berinteraksi.

“Sehingga apapun yang dilaksanakan di kota ini, Pak Pj bisa mendengar dari banyak pihak, bukan hanya dari 1 atau 2 orang saja,” pungkasnya. (*)