Ruteng, KN – Sejumlah warga asal Dampek, Desa Satar Padut, Kecamatan Lamba Leda Utara Kabupaten Manggarai Timur, NTT, mendesak pihak PLN ULP Ruteng untuk segera memasang meteran listrik yang sudah dipesan dan dibayar lunas lewat tiga orang vendor sejak 2022 lalu.
Warga mengaku mereka sudah lama menunggu meteran listrik tersebut, namun tidak pernah muncul, meski telah dijanjikan oleh pihak PLN. Merasa kecewa dengan janji itu, maka mereka pun menyambangi Kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Ruteng pada Selasa 21 Maret 2023.
Anselmus Adur (63), salah seorang warga yang hadir bersama rombongan mengatakan, sebelumnya pihak PLN-ULP Ruteng berjanji untuk menemui masyarakat pada Senin, 13 Maret lalu, tetapi waktu itu mereka tidak menepati janji untuk datang ke lokasi.
“Kami tunggu di bawah. Semua massa penuh tapi mereka tidak turun. Sampai jam 12 kami pulang rumah masing-masing. Kami kecewa,” kata Adur.
Lebih lanjut Adur menguraikan, ada tiga vendor yang menyediakan meteran listrik untuk perumahan warga dalam satu dusun di Desa Satar Padut.
Tiga vendor itu masing-masing memiliki pelanggan berbeda. Salah satu vendor dari PT Atesia bernama Nindi menangani 113 meteran listrik untuk rumah warga. Sedang dua lainnya bernama Fidel dan Neno.
“Pelanggannya si Neno kami tidak tahu, pelanggannya si Fidel kami tidak tahu. Yang kami tahu saja jumlah pelanggan dari ibu Nindi. Kami tahu karna dia itu kami punya Vendor,” ungkap Adur.
Adur menambahkan, vendor dari PT Atesia tidak bermasalah, karena sebanyak 52 meteran listrik sudah tersedia.
“Kami yang datang ini pelanggannya ibu Nindi. Terus jawaban dari PLN tadi harus tunggu dua vendor lain. Tunggu dua vendor ini baru sama-sama turun ini meteran ke bawa. Kami merasa berat,” imbuh Adur.
Sementara warga lainnya, Wilibrodus Roni (45) mengatakan, kedatangan mereka ke PLN-ULP Ruteng bertujuan untuk memastikan tentang alasan meteran listrik tidak dipasang.
“Jawaban dari PLN tadi, masalahnya itu dua vendor ini yang sama sekali belum memiliki material meterannya,” ujar Roni.
Menurutnya, walaupun PLN ULP Ruteng beralasan dua vendor lain belum ada meteran tetapi tidak boleh mengabaikan hak warga. Ia meminta pihak PLN segera memasang 52 meteran milik PT Atesia.
Apalagi lanjut dia, saat ini ada tiga lembaga pendidikan di Desa Satar Padut yang sebentar lagi akan melaksanakan ujian sehingga sangat membutuhkan energi listrik.
“Ada SMK, ada SD Wae Ciu, dan ada PAUD. Sebentar lagi mereka melaksanakan ujian,” katanya.
Terpisah, Muhammad, selaku Manager PLN ULP Ruteng, saat dihubungi wartawan meminta warga Desa Satar Padut di Dusun Wae Ciu agar bersabar. Ia mengatakan, kwh meter masih dalam perjalanan menuju Ruteng.
“Untuk warga satar padut benar kemarin datang ke PLN Ruteng secara adat dengan tujuan baik dan kami pun terima dengan baik serta kami sangat berterimakasih. Kami akan usahakan sebelum paskah bisa terpasang,” ungkapnya.(Yhono Hande)

