Kupang  

Sedih, Seorang Anak di Kupang Saksikan Ibunya Tewas Terseret Arus Sungai

Bocah berusia 6 tahun itu menjadi saksi mata, ketika ibu kandungnya OYT (37) terseret arus sungai hingga tewas.

Proses evakuasi korban. (Foto: Dok. Humas Polres Kupang)

Oelamasi, KN – Hujan lebat disertai banjir pada Minggu 19 Maret 2023 siang, meninggalkan luka yang mendalam, bagi seorang anak di Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang, NTT.

Bocah berusia 6 tahun itu menjadi saksi mata, ketika ibu kandungnya OYT (37) terseret arus sungai hingga tewas.

Kejadian memilukan dan sungguh menyayat hati ini terjadi di Desa Fatusuki Kecamatan Amfoang Selatan, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Awalnya korban bersama anaknya berangkat dari rumah menuju kebun yang berada di seberang sungai Oa’tiba.

Setelah tiba di sungai Oa’tiba, korban melihat air sungai sedang mengalir deras. Sehingga korban pun tak ingin menyeberang bersama anaknya.

Korban kemudian meminta anaknya untuk tidak menyeberang sebelum korban kembali menjemputnya. Permintaan itu pun disetujui anaknya.

Korban lalu bergegas menyeberangi sungai. Namun setelah sampai di tengah sungai, korban tiba-tiba terseret arus sungai hingga hanyut.

Melihat korban yang adalah ibunya terseret banjir, bocah tersebut langsung pulang ke rumah dan memberitahukan hal tersebut kepada ayahnya Viktor Imanuel Baha.

BACA JUGA:  Pemuda Asal Camplong Tewas Ditabrak Bus Malaka, Begini Kronologisnya

Mendengar informasi tersebut, Viktor bersama warga langsung mencari korban. Korban akhirnya berhasil ditemukan pada Senin 20 Maret 2023, dalam keadaan meninggal dunia di sekitar lokasi kejadian. 

Kapolres Kupang AKBP FX. Irwan Arianto, S.I.K., M.H membenarkan adanya kejadian memiluhkan ini.

“Ya, korban terseret arus sungai Oa’tiba yang sedang banjir, korban sudah ditemukan,” kata AKBP FX Irwan Arianto seperti dikutip dari Tribratanewskupang.com, Selasa 21 Maret 2023.

Ia juga menambahkan bahwa, korban yang terseret banjir di Sungai Oa’tiba, merupakan korban kedua yang dlaporkan dari wilayah Amfoang.

Sebelumnya ada dua kakak beradik di Amfoang Tengah yang mengalami nasib yang sama. Namun satunya berhasil selamat, meski harus mendapat perawatan di rumah sakit.

“Kami mengimbau kepada semua warga masyarakat, agar selalu berhati-hati menyikapi musim penghujan yang terjadi demi keselematan diri,” tutupnya. (*)