Selain kamera CCTV, kata dia, gudang milik PLN Ruteng juga sebenarnya dijaga oleh para security mulai sore hingga malam hari.
Karyawan lain yang enggan disebutkan namanya mengaku saat peristiwa pencurian, kamera CCTV sedang dalam keadaan rusak atau tidak berfungsi.
Pasca kejadian, kamera CCTV yang berfungsi mengawasi area sekitar gudang kembali berfungsi atau normal hingga sekarang.
“Saat kejadian, CCTV nya rusak om. Tetapi sekarang sudah normal kembali. Saat itu juga tidak ada orang yang jaga di sini,” jelasnya.
Dia menjelaskan, terkait hilangnya 8 unit gardu milik PLN, polisi sudah memanggil sejumlah karyawan gudang untuk dimintai keterangan.
“Ada yang polisi sudah panggil. Namun hingga kini polisi belum kesini untuk melakukan olah TKP,” tandasnya.
Untuk diketahui, delapan unit gardu atau trafo itu merupakan barang bekas yang hanya disimpan di gudang.
Meski demikian, gardu itu adalah barang inventaris yang disimpan sebagai aset negara yang harus dijaga dan tidak bisa diperjualbelikan. (*)