Dehan, Bayi Penderita Tumor di Manggarai Butuh Uluran Tangan Dermawan

Tumor yang diderita Dehan membutuhkan penanganan serius dari dokter. Sementara keluarga Dehan tak memiliki cukup biaya,

Ruteng, KN – Nasib kurang beruntung dialami Arnoldus Dehan Jangku, warga Desa Persiapan Ulungali I, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Bayi berusia 10 bulan ini tak bisa menikmati masa kecil layaknya anak seusianya. Dehan, demikian sapaan akrabnya menderita tumor, tepat pada bagian hidungnya.

Dehan merupakan putra bungsu dari 6 bersaudara, dari pasangan Kristina Jinung (47) dan Aventinus Jangkung (46). Kedua orang tua Dehan berprofesi sebagai petani.

Tumor yang diderita Dehan membutuhkan penanganan serius dari dokter. Sementara keluarga Dehan tak memiliki cukup biaya, sehingga membutuhkan bantuan dan uluran tangan dari para dermawan.

Ayah Dehan, Aventinus Jangkung mengisahkan, selama dalam kandungan ibunya, Dehan masih sehat dan normal, begitupun saat ia dilahirkan.

“Dehan lahir di Pustu Ulungali pukul 09.00 pagi, setelah ada muncul tumor Nakes (Bidan) di sarankan untuk di rujuk ke Puskesmas Ponggeok,” ujar Aventinus, Kamis 8 Desember 2022.

Ketika menderita tumor, ayah Dehan harus berjuang keras untuk kesembuhan putra bungsunya itu. Dehan sempat dibawa ke RSUD Ben Mboi Ruteng, untuk mendapat perawatan medis.

“Saat itu, tidak butuh waktu lama ketika dokter di Puskesmas kembali menyarankan untuk rujuk ke RSUD Bhen Mboi, disana ia dirawat selama satu hari, alhasil pihak dokter di rumah sakit pun kembali mengarahkan jika Dehan harus di operasi di luar kota,” tutur Aventinus.

BACA JUGA:  Hasil Produksi Petani Manggarai Diprediksi Menurun, Ini Alasannya

Aventinus mengakui, benjolan kecil yang tumbuh di bagian hidung putranya itu membuat Dehan selalu merintih kesakitan, bahkan mereka khawatir ketika benjolan itu semakin membengkak.

“Jika Dehan mengalami sakit, tumor tersebut tampak kemerahan, kami takut sekali kalau ia semakin besar, maka dari itu kami butuh bantuan biar segera di operasi,” ungkapnya.

Meski demikian, ayah dan ibunya kini hanya pasrah dengan keadaan, karena tidak memiliki cukup biaya untuk pengobatan anak mereka.

Orang tua Dehan hanya berharap semoga diluar sana masih ada orang baik yang bisa menolong pengobatan putranya, karena pasti membutuhkan biaya yang cukup besar.

“Memang kami juga tidak punya apa-apa, sehingga saat ini kami mohon kepada orang baik hati diluar sana supaya bisa meringankan beban kami untuk anak Dehan ini,” ucap Aventinus.

Bagi saudara dan saudari yang ingin membantu meringankan beban dari keluarga Aventinus, maka bisa menghubungi nomor keluarga di 081393743647 atau jurnalis Koran 081245845934. (*)